|
MATARAM – NTB |
Salah satu anggota Kelompok Tani So Mbadu Desa Rasabou Kecamatan Bolo,
Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat Suryadin, meminta Pupuk Kaltim Wilayah Nusa
Tenggara Barat untuk menyikapi serius persoalan kebutuhan pupuk subsidi di
wilayah Kabupaten Bima khususnya.
Dia melihat, disamping sulitnya mendapatkan
pupuk subsidi, petani juga dibebankan dengan tingginya harga jual Pupuk Subsidi
(di atas HET).
“Saya menduga permasalahan ini tak jauh
dari ulah oknum distributor yang menekan pengecer di tingkat desa, termasuk
menjual pupuk subsidi secara paketan,” tandasnya.
Dengan situasi seperti ini, kata dia, Pupuk
Kaltim Wilayah NTB jangan hanya mengeluarkan sebuah pernyataan ketidaktahuan
atas yang terjadi di lapangan saat ini. Apalagi merasa kaget terkait tingginya
harga jual pupuk subsidi termasuk harga jual Paketan.(sumber: katada.id)
| BERITA TERKAIT |
> Pupuk Subsidi Dijual Paketan Rp400 Ribu, Yang Nakal Pengecer atau Distributor?
> Pihak Pengecer UD Sejahtera Pertanyakan Kebijakan CV Rahmawati Terkait Pendistribusian Pupuk di Rade
“Kami bosan mendengar kekagetan bapak, kami
sebagai petani hanya butuh pupuk dengan harga subsidi pemerintah,” tandasnya.
“Jika Pupuk Kaltim Wilayah NTB mau
memperhatikan jeritan para petani, segera evaluasi dan ambil tindakan terhadap distributor
yang nakal. Jangan mendengar laporan mulus-mulus dari pemodal. Dan perlu kami
sampaikan, bahwa pengecer di tingkat desa saya menduga ditekan agar menjual
pupuk subsidi secara Paketan,” lanjutnya dan berharap kepada Pimpinan Pupuk
Kaltim Wilayah NTB turun langsung ke lapangan.
Sementara, belum lama ini Pimpinan Pupuk
Kaltim Wilayah NTB Slamet Mulyono memberikan warning akan memberhentikan (distributor/pengecer,red)
jika ada yang jual pupuk subsidi di atas HET apalagi dijual dengan harga Paketan.
Namun ironis, warning tersebut terkesan tak mempengaruhi persoalan yang kian
menjadi di lapangan (pengecer).
Ini terbukti yang terjadi pada tanggal
13 Januari 2020—bahwa pengecer atas nama UD Firdaus dibawa Distributor CV
Rahmawati—menjual pupuk subsidi secara Paketan seharga Rp400 ribu dengan
rincian 2 zak Urea plus 1 zak NPK Pelangi.
Penulis:
Adi Pradana