| MATARAM-MN | Pasca pandemi COVID-19 melanda sejak 2020 silam, berbagai upaya dilakukan oleh pegiat UMKM untuk mampu mengadopsi kanal digital sebagai satu-satunya sarana pemasaran. Selain melalui media sosial, pegiat UMKM juga mulai menjajal marketplace untuk terus mendatangkan konsumen baru.
Mendukung upaya tersebut, JNE sebagai
mitra UMKM Mataram kembali mengadakan JNE Ngajak Online 2022, Goll…Aborasi
Bisnis Online Kota Mataram, Rabu (31/8/2022).
Webinar ini dimeriahkan dengan kehadiran
tiga narasumber yaitu Misti Lulu Indrayani selaku Branch Manager JNE Mataram,
Baiq Atikan selaku Manager Karya Iwin Insani, dan Sayuk Wibawati selaku Owner
Nutsafir Cookies. Webinar ini dihadiri oleh 162 pegiat UMKM setempat, yang
menunjukkan antusiasme ratusan UMKM tersebut untuk bisa bangkit kembali dan
berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi negeri.
Branch Manager JNE Mataram Misti Lulu
Indrayani—saat membuka webinar mengatakan, Pandemi tak hanya memberikan
tantangan namun juga peluang yang banyak juga potensinya. Dalam hal ini, JNE
siap memfasilitasi UMKM untuk bisa maksimal dalam penjualan online. Sehingga
UMKM juga perlu semangat untuk kembali bangkit dan mampu menyesuaikan diri
dengan pola belanja konsumen yang terus berubah.
“Atas dasar tersebut, JNE Mataram
mendukung UMKM setempat untuk bertumbuh bersama dan mentransformasi bisnis agar
tak hanya offline saja, namun juga mampu menguasai kanal online,” kata Misti
Lulu Indrayani.
JNE Mataram juga menghadirkan berbagai
layanan untuk mendukung aktivitas pengiriman UMKM. Seperti adanya promo gratis
ongkir pada momentum tertentu, potongan ongkos kirim berkala, layanan JLC (JNE
Loyalty Card) dengan berbagai apresiasi seperti umroh, hingga beragam hadiah
lainnya, serta layanan e-fulfillment atau pergudangan. Hal ini untuk mendukung
aktivitas UMKM setempat sehingga terus produktif.
Manager Karya Iwin Insani Baiq Atikan, mendukung
upaya tersebut dengan memberikan tips bagi UMKM Mataram.
“UMKM perlu memperhatikan diferensiasi,
yang membuat beda produk kami adalah bahan baku yang digunakan merupakan produk
lokal. Selain itu, juga diproduksi langsung oleh orang Dayak dan produk yang
kami pasarkan ramah lingkungan dengan kemasan yang dapat didaur ulang,” ujar
Baiq.
Pandemi COVID-19 tentu menjadi tantangan
bagi banyak UMKM, hal ini dirasakan oleh Sayuk Wibawati, Owner Nutsafir Cookies
yang sempat mengalami penurunan omzet.
“Kendala ini tidak jadi masalah. Kami
cepat berusaha bangkit meski toko pernah benar-benar tutup. Sehingga kami mulai
mengolah penjualan secara profesional di market place, dan memaksimalkan
pemasaran di media social,” ujarnya.
Selain itu, Sayuk juga menyampaikan rasa
syukurnya atas kerja sama pengiriman yang dijalin dengan JNE.
“Tak hanya fokus dengan konsumen, kami
juga melakukan strategi B2B (Business to Business) dengan melakukan kerja sama
dengan JNE untuk memastikan produk sampai ke konsumen dengan aman dan cepat,”
tutup Sayuk.
Hal menarik lain bagi UMKM adalah
hadirnya Roket Indonesia yang saat ini banyak digemari pegiat UMKM di berbagai
kota untuk pengantaran instan. Tak hanya gesit, aplikasi ini juga membolehkan
penggunanya mengantar paket ke beberapa tempat dalam satu pesanan.
Aplikasi ini telah mencapai lebih dari
55.000 transaksi setiap bulannya yang 58% diantaranya merupakan pengantaran
makanan.
Sementara itu, Head of Roket Indonesia Luthfi
Safitri Zein menyatakan, layanan ini bisa menjadi ekosistem baru bagi UMKM
untuk menghantarkan paket ke konsumen.
“Selain makanan, kami juga sangat
terbuka dengan komoditi lainnya. Saat ini kami membuka peluang kerja sama untuk
membuat promo hari tematik, free ongkir, atau giveaway bagi konsumen,” ujar
Luthfi.
Sebagai informasi, Mataram merupakan
kota ke-38 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll…Aborasi Bisnis
Online. Pada tahun 2021 telah dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia.
Setelah Kota Mataram, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota
Probolinggo pada 6 September 2022 mendatang.
Sumber : Humas JNE Mataram
Editor : Adi