|
BIMA – NTB |
Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia dengn didukung
penuh European Commission Humanitarian Aid (ECHO) bekerjasama dengan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, mengadakan Workshop
Build Back Better Membangun Rumah Tahan
Bencana (Gempa dan Siklon) yang diikuti secara tatap muka oleh 39 peserta dan
20 peserta tatap maya (virtual) baik dari ADRA Indonesia maupun lembaga
internasional di Aula Utama Kantor
Bupati Bima, Kamis (10/6/2021).
Program Director ADRA Indonesia, Karlo
Purba yang secara daring membuka Workshop tersebut memberikan apresiasi kepada
Pemerintah Kabupaten Bima dan berbagai elemen yang hadir untuk bersama-sama
membahas konsep hunian yang aman terhadap bencana di Kabupaten Bima.
Senada dengan Karlo, Kepala Pelaksana
BPBD Kabupaten Bima Aries Munandar, ST.MT
pada kesempatan tersebut memaparkan, Workshop ini merupakan langkah BPBD
bersama dengan ADRA dan ECHO dalam aspek mitigasi non struktural.
“Forum ini untuk merespon apa musibah
yang terjadi di Kabupaten Bima dan pendekatan kita mencoba mengupas terkait
dengan teknologi bangunan dengan pendekatan mitigasi kebencanaan dan
menghadirkan narasumber nasional. Pada saat yang sama juga mencoba menjajaki kemungkinan penggunaan
teknologi barang yang sederhana seperti kawat yang diaplikasikan di bangunan-bangunan
yang ada di Kabupaten Bima,” imbuh Aries.
Regency Coordinator ADRA Robert D Saunoah
mengatakan, ADRA didukung oleh ECHO berpikir bahwa bencana yang terjadi
beberapa waktu lalu membuat rumah banyak mengalami kerusakan. Sebagai respon
dan kepedulian ADRA maka dilakukan beberapa kegiatan antara lain pendataan
dampak bencana, melakukan promosi
kesehatan di desa Sanolo kecamatan Bolo dan yang terakhir Workshop khusus untuk membangun hunian yang
aman terhadap bencana.
“Kita ingin workshop ini mendapatkan
masukan-masukan yang terkait dengan bagaimana membangun rumah yang tahan
terhadap gempa dan siklon, juga dengan hadirnya kalangan pemerintah, unsur
TNI/Polri dan organisasi masyarakat akan bersama-sama berpartisipasi memberikan
masukan bentuk rumah yang cocok untuk Kabupaten Bima,” ungkapnya.
Untuk tujuan tersebut, workshop
menghadirkan tiga narasumber yang memiliki kepakaran di bidang nya yaitu Teddy Boen (Pakar Bangunan Rumah Tahan
Gempa) yang memaparkan "Konsep dan
Desain Bangunan Tahan Gempa", J Juliasman (Homes and Communities Sr. PO -
CRS) mengulas "Konsep dan Desain
Bangunan Tahan Bencana Siklon" dan Dedy Mawardi ( SOLUD NTB) yang
menguraikan "Konsep dan Desain Bangunan Sesuai Konteks Lokal.
Workhop juga menampilkan tiga orang
penanggap yaitu Taufik, ST.MT, (Kepala
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bima), Aries Munandar, ST.MT
(Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima) dan
Ir H Nggempo MMT, (Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bima)
“Ke depan diharapkan ada
kebijakan-kebijakan dalam program pembangunan yang memperhatikan berbagai sisi
bagaimana membuat bangunan yang tahan gempa dan siklon,” tutup Robert.
Laporan:
Yan Suryadin