| BIMA-NTB
| Sejumlah warga masyarakat Desa Tambe Kecamatan
Bolo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, kembali menutup akses jalan lintas
Sumbawa, Rabu (2/2/2022) siang. Penutupan akses jalan antar daerah dan provinsi
itu menyusul belum adanya penyelesaian tukar guling tanah milik warga yang
dipakai untuk kepentingan proyek perumahan relokasi banjir di lokasi Tambe.
Namun sebelumnya, Pemerintah Daerah
Kabupaten Bima mengklaim ke Pemerintah Pusat bahwa terkait pembebasan lahan
untuk pembangunan 185 unit rumah tersebut tidak ada kendala dengan warga pemilik
lahan. Namun belakangan proyek sedang berjalan, PT Hutama Karya (HK) selaku
pihak pelaksana, kerap dihadapkan persoalan dengan masyarakat sehingga target
penyelesaian pembangunan tidak tercapai. Akibatnya, proyek yang ditargetkan
selesai akhir Desember 2021 lalu, kembali diperpanjang hingga akhir Februari
2022.
Untuk kesekian kalinya warga masyarakat
melakukan penutupan akses jalan raya tersebut karena adanya janji dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Bima yang akan menyelesaikan Januari 2022. Namun hari demi hari
terus berlalu, harapan tersebut hanya diujung bibir saja.
Aksi spontanitas penutupan akses jalan
raya yang dilakukan warga masyarakat di Desa Tambe terjadi sekira pukul 12.10
Wita. Pihak Kepolisian dari satuan Polsek Bolo, kembali disibukkan aksi spontanitas
tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian di lapangan pun berupaya
mediasi antara warga dengan pemerintah daerah sebagai langkah terakhir atas penyelesaian
tuntutan itu.
Hingga mediasi dilakukan bersama,
penutupan akses jalan raya lintas Sumbawa akhirnya dibuka kembali.
Sementara informasi yang dihimpun di
lapangan, diperkirakan ada 17 orang warga pemilik laham yang belum yang belum
mendpatkan tukar guling tanah.
Liputan:
Adi