Kantor Pemkab Bima Dikepung, Ribuan Petani Bawang Menyoraki Bupati Berkata Bohong

Semua Halaman

.

Kantor Pemkab Bima Dikepung, Ribuan Petani Bawang Menyoraki Bupati Berkata Bohong

REDAKSI
Kamis, 18 November 2021

 



| BIMA – NTB | Ribuan petani bawang di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat kepung kantor Pemerintah Kabupaten Bima, Kamis (18/11/2021) sejak pagi. Meski dijaga ketatt oleh aparat Kepolisian Resort Bima, namun tak mampung membendung kemarahan petani bawang yang menerobos masuk hingga kepalataran halaman kantor tersebut.

 

Moment tersebut seakan mengingatkan masa kelam yang terjadi pada kepemimpinan pemerintahan sebelumnya (Ferry Zulkarnain,Red).

 

Sebelum menerobos masuk kedalam hingga kedalam pelataran halaman kantor tersebut, massa sempat melakukan aksi bakar ban di jalan Raya lintas Sumbawa—depan kantor pemerintah setempat sejak pukul 09.00 Wita. Aspirasi yang disuarakan petani bawang itu terkait merosotnya harga bawang dan melonjatnya harga obat jenis peptisida. Akibat aspirasi yang disuarakan mereka tak digubris—massa pun menerobos masuk ke dalam.

 

Setelah kantor pemerintah Kabupaten Bima dikepung ribuan massa—mereka pun dimediasi oleh aparat kepolisian—setelah kemudian Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri akhirpun menemui langsung massa petani bawang.

 

Bupati Bima dihadapan ribuan petani bawang—menyampaikan rasa sedih serta empati atas anjloknya harga bawang petani di Bima. Sayangnya, rasa empati yang disampaikan Bupati tersebut justru sontak dibalas oleh petani dengan serentak menyoraki dengan kata "Cowa" alias (bohong).

 

Sorakan spontanitas itu pun dilakukan secara berulang dikala Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri mengulangi kata yang sama dihadapan petani bawang.

 

Ditengah suasana yang memanas itu, Bupati pun menyatakan sikap akan menyurati kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk mengaktifkan peranan Bulog sebagai solusi atas anjloknya harga bawang di Bima termasuk naiknya harga obat jenis pestisida.

 

"Untuk memulihkan harga bawang, tidak semudah membalikan telapak tangan. Tapi kami akan berusaha menyurati Pemerintah Provinsi NTB hingga ke Pusat untuk menjawab persoalan yang dihadapi petani Bima," kata Bupati dihadapan petani.

 

Ketegangan pun tak terelakan pasca Bupati Bima menandatangi surat pernyataan sikap dari massa aksi agar tuntutan mereka dicarikan solusi. Kendati demikian, ribuan petani tetap meminta jawaban dan kepastian dari Bupati Bima karena selama ini sudah menjadi hal lumrah bahwa solusi seperti itu dinilai untuk menghindari agar massa membubarkan diri.

 

Sehingga bersitegang antara massa aksi dengan aparat kepolisian, pun tak terelakan. Tembakan gas air dilakukan untuk membubarkan massa aksi dari petani bawang yang masih ada dalam halaman kantor pemerintah setempat.

 

Belum diketahui, apakah ada korban luka dalam pembubaran paksa yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Resort Bima.

 

Liputan: Khan

Editor   : Adi Pradana