Aroma ‘KongKalikong’ di Mega Proyek Rp3,4 M di Wilayah Bolo, ‘Tupai’ PT Graha Bima Kepanasan Jengot Atas Pemberitaan Fakta di Lapangan

Semua Halaman

.

Aroma ‘KongKalikong’ di Mega Proyek Rp3,4 M di Wilayah Bolo, ‘Tupai’ PT Graha Bima Kepanasan Jengot Atas Pemberitaan Fakta di Lapangan

REDAKSI
Minggu, 30 Mei 2021


 

BIMA-NTB—Tak menerima ‘lahannya’ disentuh dan diawasi oleh sejumlah awak media di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, oknum wartawan yang juga sebagai pelaksana lapangan pada proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bontokape, akhirnya keluar dari ‘sarang’ hingga angkat bicara setelah adanya pemberitaan dari sejumlah media massa terkait dugaan bahwa kegiatan proyek tersebut ditemukan banyak kejanggalan dari fakta yang ada di lapangan.

Ibarat ‘Tupai’—oknum wartawan yang hanya memiliki batasan ilmu jurnalis ini justru membuka kedok persembunyian ditengah kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi yang sedang dikerjakan oleh PT Graha Bima Konstruksi. Hal itu pun dikuatkan lagi setelah oknum tersebut tiba-tiba merilis berita bantahan hingga menuding balik bahwa pemberitaan media massa dari hasil fakta lapangan itu dianggap bohong.


BACA BERITA TERKAIT: Mega Proyek Rp3,4 Miliar di Desa Timu Menggunakan Pasir Campur Tanah, Ini Fakta di Lapangan


Sebelumnya, oknum wartawan tersebut sempat dikonfirmasi bersama oleh awak media via WhatsApp, namun dijawab dengan tulisan enteng agar dimuat sehingga enak dibaca. Setelah awak media memberitakan atas fakta yang terjadi di lapangan, justru oknum wartanan tersebut mulai kepanasan ‘jenggot’.

 

Sementara sejumlah foto yang di dokumentasi oleh awak media dari hasil pantauan langsung pada hari Minggu, (30/5/2021) pagi, adalah salah satu bukti dan fakta di lapangan yang tak terbantahkan. Lebih fatal lagi, bahwa ditengah kegiatan pelaksanaan mega proyek senilai Rp3,4 miliar tersebut, tak satu pun pihak petugas pengawas yang mengawasi jalannya pekerjaan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersebut.

 

Artinya, ada indikasi kuat kongkalikong dengan oknum pengawas, lebih-lebih Pemerintah Daerah Kabupaten Bima sendiri yang terkesan tutup mata atas fakta yang terjadi di lapangan pada mega proyek Rp3,4 miliar tersebut.  

 

Hingga berita ini dipublish, pelaksana PT Graha Bima Konstruksi masih belum memberikan jawaban dan tanggapan resmi atas fakta-fakta yang terjadi di lapangan saat ini.

 

Penulis: Adi Pradana