Kasihan, Petugas Screening di Madawau Tak Didukung Vitamin Daya Tahan Tubuh, Pendistribusian Nasi Bungkus Pun Tak Tepat Waktu

Semua Halaman

.

Kasihan, Petugas Screening di Madawau Tak Didukung Vitamin Daya Tahan Tubuh, Pendistribusian Nasi Bungkus Pun Tak Tepat Waktu

REDAKSI
Senin, 13 April 2020
| Kegiatan pemeriksaan di lokasi Screening Jembatan Timbang Desa Madawau - Madapangga |


| BIMA – NTB | Tak pernah lelah. Setiap saat dan waktu mereka terus melakukan pemeriksaan terhadap orang masuk, pendatang maupun yang mudik dari barat masuk ke Bima. Selama 24 jam penuh mereka berada di lapangan tanpa istirahat. Dengan keterbatasan dan kebutuhan apa adanya, mereka tetap dituntut untuk bekerja demi melaksanakan tugas dalam pencegahan penyebaran Corona Virus atau dikenal CoVid-19.

Asupan giji bagi para petugas di lokasi pemeriksaan (Screening) di jalan lintas Sumbawa, Jembatan Timbang Desa Madawau Kecamatan Madapangga, adalah salah satu kebutuhan yang penting diperhatikan. Apalagi yang dihadapi para petugas tersebut adalah ancaman terjangkitnya virus yang mematikan.

Pantauan langsung tim media ini di lokasi kegiatan screening Jembatan Timbang Desa Madawau, kegiatan para petugas dan tim medis terlihat tak didukung dengan kebutuhan dan asupan giji yang memadai. Apalagi memasuki waktu malam hari, mereka harus berhadapan dengan kondisi cuaca yang  tak bersahabat demi melaksanakan tugas yang dianggap mulia itu.

| BACA JUGA |



Kebutuhan air minum saja, mereka terpaksa meminta kepada pemerhati. Apalagi pendistribusian nasi bungkus yang tidak tepat waktu, pun menarik simpatisan bagi perhatian yang peduli terhadap tugas mereka. Hal ini pula terpantau langsung di lapangan, Senin (13/4/2020)—hingga pukul 12.20 Wita siang tadi, petugas dan tim medis yang ada belum juga mendapat pendistribusian makan siang. Sangat memprihatingkan memang.

Selama 24 jam, mereka hanya mendapat jatah makan dua kali—yaitu siang dan sore hari. Itu pun waktu pendistribusiannya tak menentu. Termasuk dukungan vitamin sebagai suplemen pengimbang daya tahan tubuh hampir tidak ada.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bima mestinya tidak tutup mata akan hal itu semua. Mereka bertugas tentunya berhadapan dengan tantangan. Demi menjaga ratusan ribu jiwa penduduk Kabupaten Bima, mereka tetap bekerja. Sebaliknya kita juga harus memikirkan seperti apa kondisi mereka di lapangan, apalagi di malam hari.

Semoga tulisan singkat hasil pantauan langsung di lapangan dapat menarik dan membukan mata bagi kita semua yang ada di Kabupaten Bima khususnya.

Laporan: Adi Pradana