| Pipit Puji Astuti (16 Tahun) terbaring lemas dengan penyakit Kangker yang dideritanya | |
| BIMA - NTB | Pipit Puji Astuti (16 tahun)—warga RT11/RW04 Desa Leu Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, hanya bisa pasrah kepada Sang Pencipta setelah dirinya divonis terserang penyakit Kanker Ganas.
Untuk kesembuhannya, pihak dokter yang
pernah menangani menyarankan agar Pipit Puji Astuti secepatnya menjalani
pengobatan dan Kemoterapi setiap bulan. Namun apalah daya, biaya yang
dibutuhkan pun cukup besar—apalagi kondisi ekonomi yang dijalani anak yatim piatu
ini hanya pas-pasan.
Pipit Puji Astuti merupakan siswa kelas 3-XII
SMA Muhamadiyah Bolo-Sila. Akibat menderita penyakit Kanker—anak yatim piatu ini
tidak akan bisa mengikuti pendidikan ujian sekolah dan nasional.
Sebelumnya, Pipit pernah menjalani
operasi penyakit Usus Buntu di RSUD Bima. Namun pasca operasi tersebut, kondisi
kesehatannya terus menurun. Dan hingga saat ini, pihak keluarga hanya bisa pasrah
dan menunggu para tangan-tangan dermawan maupun perhatian Pemerintah Daerah untuk
membantu membiayai pengobatan lanjutan. Sementara dari pihak Pemerintah Desa
Leu dikabarkan hanya bisa membantu melalui BPJS. Namun kepala desa setempat
belum di konfirmasi terkait hal itu.
Begitu malang nasib yang dialami oleh anak
Yatim Piatu ini. Pasca divonis oleh dokter yang pernah menanganinya, Pipit pun
dibebani dengan rasa kecemasan akibat penyakit kanker yang menyerang bagian
tubuhnya. Bahkan pihak dokter tersebut menyarankan Pipit harus menjalani
pengobatan dan kemoterapi setiap bulan.
Tanpa orang tua—saat ini Pipit Puji Astuti
hanya ditemani hidup oleh kakek dan neneknya. Mereka sempat terpikul haru
setelah mendengar penyakit yang diderita cucunya itu. Di satu sisi, dengan
keterbatasan biaya membuat Pipit Puji Astuti harus bertahan dengan keluhan rasa
sakit yang dialami setiap saat.
Buat para pemerhati terhadap kondisi
anak Yatim Piatu ini, bisa menghubungi langsung pihak keluarganya via telpon number:
085238745187.
Mari menyisipkan sedikit dari hasil rezeki
kita untuk meringankan beban Pipit Puji Lestari sehingga bisa berobat lanjutan.
Insya Allah.
Penulis:
Doni
Editor:
Adi Pradana