|
JAKARTA | Ketua
Dewan Pers Indonesia Hence Mandagi meminta insan pers di seluruh Indonesia
tidak memberi panggung kepada politisi dan pengamat yang sengaja
mendiskreditkan pemerintah dengan tujuan meraih popularitas untuk kepentingan
kelompok, atau bertujuan merusak citra pemerintah di tengah semua elemen
masyarakat lagi fokus dalam penanganan bencana penyebaran Corona Virus atau CoVid-19.
Penengasan itu disampaikan Mandagi
menyikapi maraknya berita di berbagai media mainstream dan media online akhir-akhir
ini, yang mengutip pernyataan politisi dan para pengamat yang tak
henti-hentinya mengkritik pemerintah yang tengah berusaha mengatasi penyebaran
dan penanggulangan bencana Covid-19 di seluruh Indonesia.
"Ini saatnya pers ikut fokus pada
penanggulangan penyebaran virus mematikan, bukannya memberi panggung kepada
para politisi yang hanya sibuk mencari-cari kesalahan pemerintah dalam
penanganan masalah Covid 19 di Indonesia," ujar Mandagi dalam press
release yang di kirim ke redaksi, Senin (23/3/2020) di Jakarta.
| BACA JUGA |
> Satu Orang Pasien di NTB Dinyatakan Positiv Terjangkit CoVid-19
> Pasca Seorang Warga Aikmel Dinyatakan Positif CoVid-19, Sembalun Terapkan 6 Point Kesepakatan
> Riwayat Perjalanan Hj Yuyum Sebelum Dinyatakan Terjangkit CoVid-19
Mandagi juga menegaskan, di tengah
bangsa ini sedang galau menghadapi bencana penyebaran virus mematikan ini, pers
wajib menciptakan opini yang justeru mampu mengarahkan masyarakat untuk bersatu
padu membantu pemerintah melawan penyebaran virus Covid-19 dan menghindari
politisasi penanganan becana ini. Langkah itu, menurutnya, adalah bagian dari
menjalankan fungsi sosial kontrol pers sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40
Tentang Pers.
"Melayani nara sumber silahkan
saja, tapi kutipan pernyataan itu harus difilter secara profesional sebagai
bagian dari penerapan kode etik jurnalistik agar dampak dari pemberitaan itu
bisa menyebarkan hal yang bermanfaat bagi masyarakat, bukannya malah mengganggu
konsentrasi pemerintah dalam mengatasi bencana," pungkas Mandagi yang juga
menjabat Ketua Umum DPP Serikat Pers Republik Indonesia.
"Ini saatnya pers Indonesia
berperan aktif dalam membantu pemerintah fokus pada penanggulangan bencana, dan
menghentikan kepentingan industri media yang hanya mengejar rating. Saya hanya
ingin mengingatkan bahwa pers Indonesia harus ikut memiliki rasa tanggung-jawab
atas ancaman keselamatan jutaan masyarakat Indonesia lewat tindakan nyata
menyebar berita yang berguna bagi upaya penanggulangan bencana," terangnya.
Dalam situasi normal, Mandagi mengaku
pernyataannya tidak etis untuk membatasi politisi memberi kritik kepada
pemerintah. Tapi dalam situasi krisis seperti ini, Mandagi mengatakan, kritikan
sepertinya tidak tepat lagi.
"Semua pihak harus fokus dan
bersatu memberi saran yang membangun dan solutif, bukan saling menyalahkan.
Ekspos tindakan nyata akan lebih menarik dan penting bagi bangsa ini ketimbang
gaduh di media yang membuat masyarakat makin bingung dan tambah panik,"
ujar Mandagi.
Mandagi juga menyarankan, pers
seharusnya banyak menggali berita dari para tokoh masyarakat, para politisi,
atau artis yang sedang aktif menggalang dana untuk membantu penanggulangan
bencana ini agar dapat menginspirasi banyak pihak untuk ikut melakukan hal yang
sama dalam rangka membantu pemerintah mengatasi bencana Covid-19 ini.
Menutup siaran persnya, Mandagi
menyampaikan dukungan kepada seluruh awak media di manapun berada untuk tetap
semangat dan berhati-hati dalam melakukan liputan bencana Covid-19 agar
keselamatan diri tetap dijaga demi menghindari terpapar virus.(**)