China Menggantikan Kepala Kantor Penghubung Hong Kong di Tengah Protes

Semua Halaman

.

China Menggantikan Kepala Kantor Penghubung Hong Kong di Tengah Protes

REDAKSI
Minggu, 05 Januari 2020
|  Wang, kiri, telah menjadi Direktur Kantor Penghubung sejak 2017 | CNS / Zhang Wei / Reuters |


| CHINA | Media pemerintah melaporkan pada hari Sabtu kemarin, bahwa China telah mengganti utusan utamanya ke Hong Kong, dalam perubahan personel yang paling signifikan sejak protes pro-demokrasi pecah di kota itu hampir tujuh bulan lalu.

Penghapusan Wang Zhimin, kepala kantor penghubung, yang mewakili pemerintah pusat di Hong Kong, terjadi ketika kota itu bergulat dengan krisis politik terbesar dalam beberapa dekade.

"Wang Zhimin telah diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala kantor penghubung untuk urusan Hong Kong dan digantikan oleh Luo Huining,” kata penyiar negara CCTV, tanpa memberikan perincian.

Komunikasi antara Beijing dan Hong Kong dilakukan melalui kantor penghubung.

Wang adalah pejabat politik daratan paling senior yang ditempatkan di Hong Kong, telah menjadi direktur badan pemerintah sejak 2017.


| BERITA TERKAIT |





Pemecatan yang berusia 62 tahun membuatnya menjadi direktur kantor penghubung yang paling pendek sejak 1997.

Kepala baru, Luo Huining (65), semi pensiun setelah dipindahkan dari posisinya sebagai sekretaris Komite Provinsi Shanxi dari Partai Komunis Tiongkok.

Langkah ini dilakukan ketika protes mengguncang Hong Kong dalam pertunjukan sentimen anti Beijing selama berbulan-bulan.

Kantor berita Reuters melaporkan, bahwa Beijing sedang mempertimbangkan penggantian potensial untuk Wang sebagai tanda ketidakpuasan dengan penanganan kantor penghubung krisis.

Kantor tersebut telah datang untuk kritik di Hong Kong dan Cina karena salah menilai situasi di kota.

| BACA JUGA |



Jutaan orang telah keluar selama berbulan-bulan di jalan-jalan dalam demonstrasi yang seringkali disertai kekerasan yang menuntut kebebasan demokratis yang lebih besar di kota semi-otonom, dalam tantangan terkuat terhadap pemerintahan Beijing sejak kembalinya bekas koloni Inggris ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997.

Hong Kong diperintah di bawah prinsip "satu negara, dua sistem", yang memberikan hak teritori itu tidak terlihat di daratan Cina, tetapi para pemrotes mengatakan mereka terus terkikis.

Pada awal Desember, menyusul laporan media bahwa Beijing sedang mempertimbangkan untuk menggantikannya, Wang bersumpah tak tergoyahkan dukungan kepada pemerintah Hong Kong dan kepolisian dalam upaya untuk memadamkan protes.

Editor: Ahmad Riyadi
Sumber: Aljazeera.com