Bupati Bima Sikapi Soal Kekurangan Gas LPG Subsidi dengan PT Pertamina

Semua Halaman

.

Bupati Bima Sikapi Soal Kekurangan Gas LPG Subsidi dengan PT Pertamina

REDAKSI
Kamis, 02 Januari 2020
| Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri |

| BIMA – NTB | Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri langsung menyikapi terjadinya kekurangan kebutuhan gas elpiji subsidi ukuran tiga kilogram di sejumlah wilayah Kabupaten Bima. Tindaklanjut hasil monitoring Bagian Perekonomian dan Informasi dari masyarakat tersebut, menyusul berkurangnya stok LPG di tingkat pengecer.


Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri melalui Kabag Humas dan Protokol Setda Bima Chandra Kusuma AP dalam siaran persnya, Rabu (1/1/2020) kemarin, meminta kepada PT Pertamina di Bima untuk mengoptimalkan penyaluran LPG 3 kilogram.

“Bupati sudah bersurat ke PT Pertaminan Nomor:500/086/03.4/2019 tertanggal 30 Desember 2019 tentang distribusi LPG tabung 3 kilogram. Hal ini untuk mengatasi kekurangan stok bahan bakar gas di masyarakat mengingat tidak ada alternatif bahan bakar lain pasca konversi Mitan ke Gas,” kata Chandra.

Bupati juga meminta jumlah penyaluran LPG 3 kilogram di beberapa titik seperti Woha, Sape dan Bolo yang sebelumnya hanya 1-2 truk menjadi 3-4 truk per sekali pengiriman. Selain itu, agar ditambah jumlah frekuensi pengiriman dari sekali seminggu menjadi 2 - 3 kali seminggu sehingga masyarakat tidak kesulitan menemukan LPG pada pengecer terdekat.
Bupati Bima melalui Kepala Bagian Perekonomian Hariman SE,M.Si meminta PT Pertamina untuk memfasilitasi konversi pangkalan pengecer Mitan untuk segera menjadi penyalur LPG agar masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan LPG.

Menurut Kabag Perekonomian bahwa kelangkaan LPG mulai terpantau di Woha dan Sape yang juga menyebabkan adanya kenaikan harga di tingkat penyalur dari harga Rp15 ribu untuk LPG 3 kg meningkat hingga Rp30 ribu per tabung

“Hal ini harus diatasi dengan meningkatkan jumlah tabung dan frekuensi penyaluran oleh pihak PT Pertamina dan Sub Agen di Bima,” kata Hariman.

Menurut Hariman, Bupati juga mengingatkan PT Pertamina agar segera menindaklanjuti keluhan masyarakat karena menyangkut kebutuhan utama masyarakat yang apabila tidak segera ditangani akan berdampak sosial dan stabilitas daerah.

“Bupati meminta kepada masyarakat untuk bersabar, karena pemerintah daerah tidak tinggal diam terhadap persoalan konversi Mitan ke LPG yang merupakan kebijakan pemerintah pusat,” kata Hariman.

Sebelumnya, hasil koordinasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dengan pihak Pertamina melalui Perwakilan Pertamina Wilayah NTB Sigit via WhatAapp, berjanji akan berupaya maksimal untuk me-recovery kebutuhan LPG yang kurang serta berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan harian normal masyarakat terhadap LPG pada hari mendatang.


Sumber: Humaspro Setda Bima
Editor: Adi Pradana