| Komandan Komando Sentral AS Jenderal Kenneth McKenzie memberi penjelasan kepada pers di Washington setelah serangan Abu Bakar al-Baghdadi. [File: Andrew Harnik / AP] | |
|
TURKY |
Menurut seorang pejabat senior Turki, telah menangkap kakak perempuan pemimpin
Negara Islam Irak yang terbunuh dan pemimpin Levant (ISIL atau ISIS) Abu Bakar
al-Baghdadi dalam serangan di Suriah barat laut.
Pejabat itu mengatakan, bahwa pria
berusia 65 tahun yang dikenal sebagai Rasmiya Awad ditahan bersama suaminya,
menantu perempuan dan lima anaknya dalam sebuah kontainer trailer yang ia
tinggali di dekat kota Azaz di provinsi Aleppo.
Orang-orang dewasa itu sedang
diinterogasi. Katanya berbicara kepada kantor-kantor berita dengan syarat
anonim, menyebut penangkapan itu sebagai intelijen "tambang emas".
"Hal semacam ini adalah tambang
emas intelijen. Apa yang dia ketahui tentang (ISIL) dapat secara signifikan
memperluas pemahaman kita tentang kelompok dan membantu kita menangkap lebih
banyak orang jahat," kata pejabat itu.
Penangkapan itu terjadi beberapa hari
setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada akhir Oktober bahwa pasukan
AS melakukan operasi membunuh al-Baghdadi di provinsi Idlib Suriah.
Direktur komunikasi Presiden Turki Recep
Tayyip Erdogan mengatakan, penangkapan wanita itu adalah bukti tekad Turki
untuk berperang melawan ISIL.
"Penangkapan saudara perempuan
al-Baghdadi adalah contoh lain dari keberhasilan operasi kontra-terorisme
kami," tulis Fahrettin Altun di Twitter awal Selasa.
"Banyak propaganda gelap melawan
Turki telah beredar untuk menimbulkan keraguan tentang tekad kami melawan
Daesh," tulisnya, menggunakan akronim Arab untuk ISIL.
"Kerja sama anti-terorisme kita
yang kuat dengan mitra yang berpikiran sama tidak akan pernah bisa
dipertanyakan."
Azaz adalah bagian dari wilayah yang
dikelola oleh Turki setelah melakukan operasi militer untuk mengusir ISIL dan
pejuang Kurdi yang dianggapnya "teroris" mulai 2016. Kelompok Sekutu
Suriah mengelola daerah yang dikenal sebagai zona Perisai Eufrat.
Sumber
berita Aljazeera
Editor:
Adi Pradana