Program INOVASI Literasi Dasar Diharapkan Diperluas ke Wilayah Pelosok

Semua Halaman

.

Program INOVASI Literasi Dasar Diharapkan Diperluas ke Wilayah Pelosok

REDAKSI
Rabu, 25 September 2019



| BIMA | Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Program INOVASI terus menggiatkan gerakan literasi di Kabupaten Bima khususnya dalam hal pengembangan keterampilan literasi dasar terus digalakkan.

Sosialisasi program pelatihan literasi kelas awal bagi sekolah-sekolah dasar ini, diikuti 30 peserta dari para kepala sekolah dan guru kelas awal (Kelas I - III) yang menjadi sasaran program INOVASI. Kegiatan tersebut dihelat di Aula SKB Kecamatan Bolo, Senin (23/9/2019) kemarin.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, Zunaidin S.Sos,MM  dan  Kepala  Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Bima Raani Wahyuni ST,MT.M.Sc, turut hadir dalam sosialisasi tersebut.

Zaunaidin menyampaikan keinginannya agar program semacam ini agar jangkauannya diperluas termasuk ke wilayah paling barat yakni Kecamatan Tambora.

"Kami akan memberi dukungan penuh agar model-model inovatif semacam ini sehingga bisa dirasakan oleh para guru yang ada di wilayah Tambora,” harap Zunaidin.

Menurut Raani Wahyuni, pengembangan literasi seperti ini merupakan salah satu program strategis yang menjadi prioritas di Kabupaten Bima. Kegiatan ini sejalan dengan semangat untuk mewujudkan Bima Sebagai Kabupaten Literasi.

Raani juga menyampaikan apresiasinya pada program INOVASI yang terus memberi dukungan pada pembangunan kualitas pendidikan, dan berinvestasi pada masa depan di Kabupaten Bima.

Communication Officer INOVASI Provinsi NTB Junaedi Uko mengatakan, ada tujuh sekolah dasar di Kabupaten Bima yang guru kelas awalnya akan mendapat pelatihan dan peningkatan kapasitas literasi yang akan berlangsung dalam beberapa tahapan hingga bulan November mendatang. 

"Fokus pelatihan adalah bagaimana membuat guru mampu mengidentifikasi tingkat kemampuan membaca yang berbeda di antara anak muridnya. Nantinya, para guru ini diharapkan bisa memperlakukan para siswa itu sesuai dengan kemampuannya," jelas Junaedi.(yan/wb)