| DOMPU | Puluhan sopir Angkutan Umum di Kabupaten Dompu, Nusa
Tenggara Barat, melakukan aksi unjukrasa di SPBU Karijawa Dompu, Senin
(2/9/2019) kemarin. Mereka mempertanyakan pihak SPBU terkait kelangkaan bahan
bakar minyak jenis premium yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Aksi
unjukrasa sekira pukul 09.56 Wita itu, tidak ada satupun pihak SPBU yang
menemui mereka. Sehingga puluhan sopir berorasi di depan pangkalan SPBU
tersebut.
Koordinator
lapangan Jainab menyampaikan bahwa pemerintah saat ini belum mengumumkan
adanya kelangkaan ataupun naik turunya harga BBM. Sehingga patut dipertanyakan
faktor apa sehingga terjadi kelangkaan minyak premium di SPBU ini.
“Apa
pihak SPBU sengaja mengendapkan minyak. Kami menduga ada ulah tengkulak yang
ada di beberapa perusahan melakukan pembelian jumlah besar sehingga mengurangi
kebutuhan bagi pengendara roda dua maupun roda empat," cetusnya.
Menurut
Jainab, pihaknya merasa terbebani dengan adanya kelangkaan ini. Sementara biaya
tarif ongkos anggkutan tidak pernah naik. Uuntuk itu, meminta pihak pemerintah
Kabupaten Dompu, lebih-lebih pihak kepolisian agar memantau, mengontrol dan menangkap
oknum tengkulak yang diduga menjual dan membeli dalam jumlah besar hingga
terjadi kelangkaan BBM Premium saat ini.
Dari
SPBU Karijawa, massa aksi melanjutkan ke Kantor DPRD Kabupaten Dompu. Di depan
gedung DPRD, Jainab langsung melakukan orasi dan meminta anggota DPRD untuk
memanggil pengelola SPBU yang ada di Kabupaten Dompu, terkait terjadinya kelangkaan
BBM Premium yang secara tiba-ttiba.
“Selain
persoalan BBM, kami juga meminta agar tarif angkot dinaikan, mengingat keadaan
minyak yang sangat langka saat ini," kata Jainab.
Sementara
anggota DPRD Dompu Drs Muhtar menanggapi beberapa tuntutan massa aksi
tentang kelangkaan premium hingga menyulitkan para sopir anggkutan umum.
“Saya
akan tampung dan menyampaikan hal ini kepada Ketua DPRD untuk dibahas dalam
agenda rapat bersama 30 anggota DPRD lainnya. Untuk itu, kepada
teman-teman sopir agar bersabar, karena kami bersama pihak Pemerintah Kabupaten
Dompu akan berusaha mencarikan solusi,” kata Muhtar.(rif)