Kasus Meninggalnya Ririn, Kantor Mapolsek Bolo di Demo Masyarakat

Semua Halaman

.

Kasus Meninggalnya Ririn, Kantor Mapolsek Bolo di Demo Masyarakat

REDAKSI
Sabtu, 04 Agustus 2018


MEDIANUSANTARA.ID--Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Bolo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendapat aksi unjukrasa oleh ratusan warga Desa Tumpu Kecamatan Bolo, Sabtu (4/8/2018).

Aksi unjukrasa juga diwarnai bakar ban hingga menutup akses jalan alternatif tersebut. Pasukan dari Mapolres Bima, pun diturunkan untuk mengamankan situasi.

Unjukrasa dilakukan warga Tumpu sebagai salah satu bentuk kekecewaan terhadap pihak kepolisian khususnya Polsek Bolo, yang dinilai tidak mampu meminimalisir tindak kejahatan begal yang di wilayah Bolo. Apa lagi awal peristiwa yang menimpah korban tak jauh dari kantor Mapolsek Bolo.

Salah satu keluarga korban menegaskan agar pihak aparat kepolisian mencari pelaku. Mereka memberikan tenggang waktu selama tiga hari untuk menangkap pelaku begal.

"Jikalau tiga hari pelaku tidak ditemukan, maka pihak keluarga akan menutup akses jalan nasional," tegas mereka.

Pantauan langsung MN, unjukrasa warga berakhir setelah dilakukan musyawarah di tempat aksi. Selain Kapolsek Bolo AKP muhtar S.Sos, hadir pula Kapolres Bima Kabupaten AKBP Bagus S Wibowo.

Sebelumnya, unjukrasa terjadi dipicu meninggalnya Ririn (26), warga Desa Tumpu Kecamatan Bolo, akibat dibegal oleh dua orang tak dikenal. Kejadian tersebut sekitar kantor Mapolsek Bolo, pada waktu malam sehari sebelum unjukrasa dilakukan.

Setelah dibegal malam itu, Ririn (korban) bersama adiknya mengejar pelaku samasama bersepeda motor. Namun naas yang dialami gadis ini, pun meninggal bersimbah darah dijalan lintas pendidikan, atau sekitar 100 meter sebelah barat kantor Mapolsek Bolo. Sedangkan adiknya mengalami patah tulang lengan tangan.

Ririn bersama adiknya sempat dievakuasi warga sekitar, dan membawa ke PKM Bolo untuk mendapatkan pertolongan medis.(Eca)