MEDIANUSANTARA.ID—Kota
Bima memasuki usia ke 16 tahun. Berbagai program pembangunan yang dijalankan
secara signifikat dapat dirasakan oleh masyarakat kota. Hingga pada usia ke 16
tahun, tanggal 10 April 2018, Kota Bima pun mengangkat sebuah Tema—yakni “Dengan
Semangat Hari Jadi Kota Bima Ke-16, Kita Tingkatkan Semangat Kebersamaan Untuk
Kota Bima Yang Tangguh, Maju Dan Melayani.” Tema tersebut memiliki salah satu
dasar agar kita selalu mengingat bahwa tujuan dibentuknya Kota Bima adalah
untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pada
moment Upacara HUT Kota Bima, Walikota Bima M Qurais H Abidin menyampaikan Napak
Tilas pencapaian dan tantangan selama memimpin Kota Bima. Agenda agenda besar
pembangunan berhasil dilaksanakan, termasuk berhasil pulih dari bencana Banjir
Bandang tahun 2016 dalam waktu yang relatif cepat.
Selama 16 tahun
terbentuknya Kota Bima, telah mengalami perubahan signifikan. Baik dari aspek
fisik maupun aspek sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. Pembangunan Kota Bima
dilaksanakan sesuai tipologi kawasan. Kawasan Barat sebagai pusat perdagangan
dan jasa, tengah untuk pusat pemerintahan dan pendidikan, dan kawasan Timur
untuk pengembangan pertanian dan perkebunan serta daerah konservasi.
Sesuai fungsinya,
untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan konservasi, di kawasan timur Kota
Bima dibangun embung, irigasi pertanian dan pembukaan jalan ekonomi maupun
jalan usaha tani. Untuk menunjang kegiatan perdagangan dan jasa, berbagai
infrastruktur perekonomian juga dibangun. Termasuk penataan Taman Kota atau
ruang terbuka hijau yang terus digenjot.
Pada moment
tersebut. M Qurais juga menyampaikan tujuh titik strategis penataan Kota Bima
sebagai Kota Tepian Air. Dimana yang merupakan koridor pertumbuhan ekonomi, seperti
di wilayah Ni’u, Lawata, Ama Hami, Pelabuhan Bima, Istana Kesultanan Bima,
Kampung Nelayan Bonto dan Pantai Kolo.
Khusus
kawasan Ama Hami—terdapat Masjid Terapung, Taman Ama Hami, Pusat Layanan Usaha Terpadu
dan Pasar Semi Modern Ama Hami yang diresmikan oleh Presiden RI Ir Joko Widodo,
pada 29 April 2016 lalu. Demikin pula dengan Masjid Terapung Ama Hami yang
dibangun pada 10 April 2017. Dan kini telah dimanfaatkan dan menjadi Ikon Baru
Kota Bima yang terus diramaikan oleh jama’ah maupun pengunjung religi.
“Jika kita harus
menghitung antara pencapaian dan tantangan, antara nikmat dan cobaan, maka
sesungguhnya nikmat Allah SWT kepada Kota Bima ini tidak terhitung,” ucap
Walikota.
Pada periode
2013–2017, ada 14 sasaran strategis Pemerintah Kota Bima. Yaitu meningkatnya
kepatuhan terhadap ajaran agama, meningkatnya kerukunan hidup beragama, meningkatnya
pelestarian nilai-nilai budaya lokal, meningkatnya mutu pendidikan, meningkatnya
daya saing, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya akses
masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar, meningkatnya tata kelola
pemerintahan yang baik, meningkatnya pelayanan publik yang prima, meningkatnya
pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan masyaraka, meningkatnya produksi
pertanian, meningkatnya kualitas infrastruktur perkotaan yang baik serta terpeliharanya
keamanan dan ketertiban.
“Berbagai
sasaran strategis ini bisa tercapai. Dengan capaian indikator kinerja
masing-masing sasaran antara 90 persen hingga 100 persen. Pertumbuhan ekonomi
Kota Bima pada tahun 2017 sebesar 5,78 persene, sedikit lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada 5,07 persen. IPM Kota Bima tahun
2017 adalah 73,67. Angka ini merupakan yang tertinggi di NTB dan di atas
rata-rata IPM nasional," jelasnya.
Demikian pula
dengan persentase penduduk miskin di Kota Bima pada tahun 2017 sebesar 9,27
persen. Ini merupakan prestasi yang signifikan, karena pada tahun 2013 angka
kemiskinan Kota Bima masih berada pada angka 10,54 persen. Angka kemiskinan
Kota Bima merupakan angka kemiskinan terendah di Provinsi NTB, dan berada di bawah
rata-rata nasional. Atas capaian ini, Walikota Bima meraih Entrepreneur
Awards 2017 kategori pengentasan kemiskinan dari “Inovation Network Asean”.
Berbagai
penghargaan juga mampu ditorehkan oleh Walikota Bima diantaranya, menerima
Piagam Penghargaan Upakarti tahun 2017 Kategori Jasa Kepedulian terhadap
Pengembangan Komoditas Tenun Ikat Bima, dari Menteri Perindustrian Republik
Indonesia. Sementara pada tahun yang sama, Wakil Walikota menerima penghargaan
Dharma Karya Kencana Program Kependudukan dari Kepala BKKBN RI, Pemerintah Kota
Bima piagam penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI atas prestasi Peningkatan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 dengan Predikat
“B”.
Di bidang
keuangan, Pemerintah Kota Bima juga meraih penghargaan dari Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati, atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan
keuangan tahun anggaran 2016 dengan capaian standar tertinggi. Dalam hal
perencanaan pembangunan, Pemkot Bima meraih juga berhasil mendapatkan
penghargaan Pangripta Nusantara sebagai juara I tingkat Provinsi NTB tahun
2017.
Di bidang
keagamaan, Kota Bima telah mampu mengantarkan salah satu Qori Kota Bima Budiman
Hasan menjadi juara I MTQ Internasional Tahun 2017, yang dilaksanakan di
Thailand.
Selain itu, dalam
percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah, tahun 2018 Pemkot Bima juga
telah berhasil melaksanakan pemekaran dan pembentukan tiga kelurahan baru. Yaitu
Kelurahan Jatibaru Timur, Kelurahan Ule dan Kelurahan Oimbo, yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri.
“Semua
pencapaian ini tidak akan dapat terwujud tanpa dukungan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi NTB, DPRD Kota Bima, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Bima,
organisasi non pemerintah, BUMN/BUMD maupun berbagai komunitas
masyarakat," terang Walikota Bima.
Diakhir
sambutannya, Walikota Bima menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah terlibat dalam
membangun Kota Bima. Tahun 2018 ini pula menjadi tahun terakhir Periode
Kepemimpinan dirinya sebagai Walikota Bima. Dan disadarinya, bahwa selama
kempemimpinannya masih belum bisa maksimal memenuhi tuntutan dan kebutuhan
seluruh masyarakat Kota Bima.
“Terima kasih
atas dukungan selama ini. Saya sebagai Walikota Bima sekaligus mohon pamit,
karena pada bulan Juli 2018 nanti, saya akan mengakhiri jabatan selaku Walikota.
Semoga apa yang sudah kita upayakan bersama selama ini, tercatat sebagai amal
sholeh di hadapan Allah SWT," ucap Walikota Bima dengan penuh haru.(*)
*) Penulis: Adi Pradana