Komentar
MEDIANUSANTARA.ID--Jaringan internet sangat dibutuhkan di era digital saat ini. Diperkirakan lebih dari setengah populasi masyarakat di dunia, menggunakan jaringan internet untuk mendukung kelancaran kegiatan usaha maupun lainnya.
Sejak tahun 2016, pemanfaatan internet melonjak tajam seiring kemajuan zaman. Bahkan dunia pendidikan di Indonesia, sudah menggunakan sistem pembelajaran online, termasuk kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Seiring berkembangnya dan pemanfaatan jaringan internet, semakin tinggi pula animo masyarakat menggunakan jaringan tersebut. Sayangnya, yang memanfaatkan jaringan ini, hanya sebahagian besar berasal dari kalangan mampu. Namun bagi mereka yang hidup pas pasan, paling mengandalkan jaringan internet gratis yang diberikan oleh pihak tertentu.
Seperti yang dilakukan oleh dua orang pelajar dari sekolah MAN 1 Bima, di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Provinsi NTB. Kedua anak ini begitu semangat mencari tugas sekolah melalui internet. Sayangnya, untuk mendapatkan tugas tersebut, mereka harus berhadapan dengan ancaman listrik. Pasalnya, dibawah kolom gardu PLN bertegangan tinggi itu, ternyata ada sinyal (jaringan internet) yang bisa dimanfaatkan sehingga memudahkan kedua pelajar ini mendapatkan tugas sekolah.
Sungguh ironis, bermain internet dibawah kolom gardu PLN, tentu mengancam keselamatan jiwa kedua anak ini. Namun apalah dikata, tugas sekolah yang bersumber dari internet, terpaksa diselesaikan dibawah kolom gardu listrik.
Inilah potret buram keterbatasan jaringan internet di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, dengan harapan adanya perhatian baik pemerintah daerah/provinsi dan pusat, sehingga masyarakat Bima khususnya bebas dari buta internet (Bunet).
*) Penulis: Adi Pradana