MEDIANUSANTARA.ID—Selama 11 hari
berjalan, Pemerintah Kabupaten Dompu melaksanakan berbagai kegiatan dalam
menyambut dan memeriahkan kegiatan Festival Pesona Tambora (FPT) tahun
2018. Pelaksanaan acara puncak Festival
Pesona Tambora (FPT) yang digelar di Padang Savana Doro Ncanga, Rabu (11/4/2018)
lalu, lancer, sukses dan penuh dengan hikmad.
Acara puncak
dimulai ditandai dengan pemukulan Bedug oleh Staf Ahli Multikultural Menpar
Esthy Reko Astuty. Kemudian diwarnai dengan aksi terjun payung oleh 11 anggota
TNI Angkatan Laut (AL) dari Pasukan Khusus Pasukan Katak (KOPASKA). Kemudian pertunjukan
tarian Kolosal Kreasi Nggahi Rawi Pahu yang ditunjukan oleh 203 orang penari. Mereka
terdiri dari 50 penari inti dan 153 penari latar. Lebih meriahnya lagi, panitia
FPT tersebut juga menghadirkan Artis ternama, yakni Anang Hermansyah, Ashanty
dan Aurel.
Namun para pengunjung masih belum puas karena pelaksanaan FPT tahun 2018 ini hanya berlangsung sehari. Sehingga masyarakat Dompu kurang
menikmati perayaan event nasional yang masuk dalam kelender event Kementerian
Pariwisata tersebut.
Bupati
Dompu Drs H Bambang M Yasin dalam sambutanya mengatakan, untuk tahun mendatang
akan menggelar acara FPT di Doro Ncanga selama satu pekan. Karena lokasi
ini, menawarkan keunikan alam lain dan budaya Dompu serta budaya yang ada
di Nusa Tenggara sebagai tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Lebihnya FPT
ini sudah digelar sejak tiga tahun yang lalu.
Kegiatan FPT
menarik untuk dikunjungi. Karena tidak hanya pesona Gunung Tambora untuk
dikunjungi, tetapi juga mempelajari sejarah bagaimana Gunung Tambora meletus
beserta apa yang tersisa setelahnya. “Tahun depan kita akan adakan selama
seminggu,” janji Bupati.
Hal yang sama disampaikan
pula oleh Sekda Pemerintah Provinsi NTB Ir Rosyadi H Sayuti M.Sc,Ph.D. Menurut
dia, setiap tahunnya pelaksanaan puncak FPT berlangsung meriah dengan rundown
acara yang berbeda-beda. Bahkan di tahun 2018 ini, FPT menjadi trending topik
nasional. Sehingga menambah jumlah pengunjung atau wisatawan ke NTB.
“FPT tahun ini
luar biasa. Kita harapkan FPT bisa menjadi momentum yang baik bagi kemajuan
wisata di Dompu dan NTB pada umumnya,” harap Rosyadi.
Lain
halnya dengan Bupati Dompu dan Sekda NTB, Staf Ahli Bidang Multikultur
Kementrian Pariwisata DR Esthy Reko Astuty mengulas sejarah terbentuknya acara
FPT. Dia menuturkan, pada tahun 2015 lalu, saat presiden Joko Widodo menghadiri
acara Tambora Menyapa Dunia (TMD) lalu, menginginkan pada setiap tahunnya acara
yang sama tetap digelar dengan mengganti nama menjadi Festival Pesona Tambora
(FPT). Anggarannya dibebankan dari APBN, ABPD I dan APBD II. Tujuannya
adalah untuk mempromosikan wisata yang ada di NTB khususnya Kabupaten
Dompu.
“Sampai hari ini
kegiatan Festival Pesona Tambora sudah digelar ke 4 kalinya, dan berjalan
dengan sukses. Bahkan, FPT sudah masuk dalam kalender Event Wonderfull
Indonesia,” ungkapnya.
Dalam
acara puncak Festival Pesona Tambora tersebut, selain dihadiri Staf Ahli Bidang
Multikultur Kemenpar Danrem Kolonel Inf Farid Ma'ruf, hadir pula anggota DPR RI
Drs H Muhammad Syafrudin SE, dan sejumlah pejabat lingkup Pemprov NTB dan
Dompu.(*)
*) Penulis: Adi Pradana