MEDIANUSANTARA.ID—Ratusan Kader
HMI gelar aksi menolak kedatangan Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) di
Universitas Islam Malang (UNISMA), Rabu (28/3/2018). Menurut Kordinator
Lapangan (Korlap) aksi, Nalfy, penolakan itu sebagai protes pada razim Jokowi
yang dinilai tidak mampu mengurus Negara.
“Di razim Jokowi terlalu banyak polemik
kebangsaan yang mencederai masyarakat, pengesahan UU MD3 telah menjadikan razim
Jokowi anti kritik. Tentu ini mencederai pula semangat demokrasi yang kita
bangun selama ini,” kata Nalfi.
Apalagi, ungkap Nalfi dalam orasinya, hutang
luar negeri yang terus membengkak telah menghisap
darah rakyat. Pemerintah tidak mampu menjaga kestabilan perekonomian Indonesia,
apalagi dari yang ditargetkan ekonomi tumbuh 7 persen, itu hanyalah omong
kosong sehingga pemerintah dinilai tidak serius dalam mengurus Negara.
Nalfi juga menyorot di pemerintahan
razim Jokowi, rakyat dibuat semakin menjerit karena terlalu banyak kebijakan
yang tidak pro rakyat, kemudian ditambah lagi BBM semakin hari semakin naik.
Akibat kenaikam BBM ini, masyarakat dibuat bingun. "Jokowi ini President
Rakyat atau President pemilik modal. Karena selama ini kebijakan Jokowi banyak
pro terhadap korporat dan pemilik modal,” tandasnya dalam orasi.
Senada juga yang disampaikan Ketua HMI
Cabang Malang Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan Miftahul
Arifin dalam orasinya, menilai kebijakan razim Jokowi tidak pro rakyat, dan kapitalis
yang dikemas dengan pencitraan yang seolah olah merakyat. “Kita harus berani
menyuarakan aspirasi masyarakat,” katanya dalam orasi.
Miftahul juga menilai kalau razim Jokowi
telah membungkan suara rakyat. Hal ini terbukti dengan keluarkannya Perppu Ormas
dan disahkannya UU MD3 yang telah merampas hak hak suara rakyat dan tidak
sesuai dengan semangat demokrasi.
Pantauan langsung di lapangan, orasi
yang dilakukan oleh HMI Cabang Malang tersebut merupakan aksi pemanasan untuk
menolak kehadiran Jokowi di bumi Arema, khususnya di Universitas Islam Malang. Bahkan
tanggal 29 Maret 2018 besok, mereka akan kembali melakukan aksi massa yang
lebih besar bersama seluruh element mahasiswa untuk menyuarakan kebenaran.(*)
*)
Liputan: Muh Rheza Aditya