Pelayanan Pasien Korban Keracunan Sesuai SOP, Ini Kata H Ruslan

Semua Halaman

.

Pelayanan Pasien Korban Keracunan Sesuai SOP, Ini Kata H Ruslan

REDAKSI
Jumat, 02 Februari 2018


MEDIANUSANTARA.ID—Pasca meninggalnya Melati (16)—bukan nama aslinya—warga Desa Rade Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akibat bunuh diri meneguk racun jenis Lannate, pada 31 Januari 2018 kemarin, pun berdampak terhadap kinerja pelayanan di Puskesmas Madapangga. Pasalnya, pelayanan yang diberikan mendapat sorotan warga karena dinilai kurang maksimal sehingga nyawa korban tak tertolong.

Dampak lain dari pelayanan tersebut, juga mendorong kelompok warga Desa Rade melakukan aksi turun di jalan raya, dua hari setelah kejadian.  

Menyikapi penilaian dan aksi protes masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang terjadi di Puskesmas Madapangga—pun ditanggapi baik oleh salah satu petugas yang menangani langsung pasien saat itu.

Menurut perawat senior PKM Madapangga, H Ruslan S.KEP.NS, secara tehnik bahwa pelayanan yang diberikan kepada pasien korban keracunan kemarin, sudah sesuai SOP. Adapun tindakan medis yang diberikan, yakni pemasangan invus dan oksigen. “Bahkan kami juga berkoordinasi dengan pihak di RSU Bima terkait tidak adanya anti racun Lannate tersebut,” kata H Ruslan ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (2/2/2018) pagi.

Ruslan juga mengatakan, bahwa tindakan medis yang dilakukan berdasarkan arahan dari dokter Nur Fitriah, yang saat itu turut langsung menangani pasien. Beliau (dokter Nur Fitriah), juga koordinasi dengan dokter di kabupaten menyusul kondisi pasien sudah masuk pada tahap GCS (skala kesadaran pasien).

Mengingat kondisi seperti itu, lanjut Ruslan, pihaknya mengurus persiapan untuk segera dirujuk ke RSUD Bima. Hanya saja, persoalan yang dihadapi saat itu bahwa mobil Ambulance PKM Madapangga sedang dipakai pasien yang rujuk ke RSU Bima.

“Upaya lain juga kita lakukan, yakni meminta bantuan mobil Ambulance milik RS di Sondosia. Namun, diperkirakan 30 menit mobil Ambulance tiba di PKM Madapangga, pasien keracunan itu pun meninggal,” tutur Ruslan.

       
           Ruslan menambahkan, persoalan keberadaan dan penggunaan mobil Ambulance yang menjadi sorotan warga, bisa di konfirmasi langsung ke Kepala UPTD PKM Madapangga.(wb)