Kota Bima Daerah yang Fokus Pada Pola Asuh Anak

Semua Halaman

.

Kota Bima Daerah yang Fokus Pada Pola Asuh Anak

REDAKSI
Kamis, 19 Oktober 2017

MEDIANUSANTARA.ID—Pelayanan KB yang terkonsentrasi di Puskesmas Penanae Kota Bima, yang awalnya cakupan akseptor telah melebihi dari target awal 150 akseptor menjadi 220 akseptor. “Berbagai kegiatan dilaksanakan diantaranya sosialisasi narkoba, dengan sasaran para pelajar, sosialisasi Hatinya PKK, Pelayanan KB dan IVA test yang terkonsentrasi di Puskesmas Mpunda dan kunjungan ke berbagai TK/PAUD,” ujar Ketua TP PKK Kota Bima Hj Yani Marlina M Qurais, dalam menerima kunjungan TP PKK Provinsi NTB, Jum’at lalu.
            
Walikota Bima M Qurais H Abidin juga menyampaikan apresiasinya kepada Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, dimana roadshow ini kali disisipkan agenda penyuluhan tentang narkoba di lingkungan pelajar. Seperti diketahui bersama, penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dan pelajar memang telah masuk kondisi darurat. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh Indonesia, kita tentunya mendengar ramainya pemberitaan tentang Pil Zombie atau pil PCC yang banyak disalahgunakan oleh kalangan pelajar.
            
“Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar mau ikut serta dalam pengawasan penyalahgunaan dan peredaran obat-obat keras yang sangat berbahaya ini,” ujar Walikota.
            
Sebelumnya, Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj Erica Zainul Majdi menyampaikan, bahwa keluarga bahagia dan sejahtera adalah keluarga yang terencana. TP PKK Kota Bima salah satu daerah di NTB yang menfokuskan kegiatan pola asuh anak. “Ini tentunya patut dicontoh oleh daerah lainnya,” katanya.
            
“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Sehingga penting bagi kita selaku orang tua agar selalu memperhatikan pola didik dan cara mengasuh anak agar mereka tumbuh menjadi generasi yang cemerlang,” lanjut Hj Erica.
            
Saat itu, dipesannya kepada seluruh pihak terutama para orang tua agar memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap predator anak. Predator anak biasanya tidak selalu orang yang jauh, tetapi seringkali orang terdekat. Galang persaudaraan kepada sesama ibu-ibu untuk saling mengawasi anak anak. Karena dibutuhkan usaha yang sangat besar untuk mengembalikan korban predator anak seperti sediakala.
            
Begitu pula para orang tua dan guru, diminta agar mengawasi anak dari paparan video dan gambar porno. Anak yang telah melihat video atau gambar porno korteks otaknya akan rusak. Korteks otak yang rusak efeknya sama seperti orang yang mengalami kecelakaan dan otaknya cidera. “Termasuk kecanduan menggunakan HP agar mengurangi,” harap Erica kepada para ibu ibu yang hadir.
            
“Ibu ibu harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Mendidik anak bukan hal yang gampang. Jika Allah SWT sudah mempercayakan kita menjadi ibu, maka insya Allah kita bisa menjalankan amanah itu,” pungkasnya.

            
Sementara itu, kegiatan roadshow tersebut juga diserahkan beberapa bantuan dari Pemerintah Provinsi dan TP PKK Provinsi NTB. Yaitu berupa peralatan mesin perajang pemotong bawang, pengiris daging, alat perbengkelan, meja ginekologi, paket sembako kepada 20 orang warga tidak mampu, pemberian makanan tambahan ibu hamil/MP ASI, serta removal implan kepada Puskesmas Asakota.(adi)