MEDIANUSANTARA.ID—Direktorat
Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Direktorat Jenderal Perdagangan
Dalam Negeri RI bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kota Bima, melakukan sosialisasi gerakan Aku Cinta Indonesia (ACI),
Menanamkan Kepedulian Penggunaan Produk Dalam Negeri kepada Anak Didik dan
Generasi Muda.
Acara tersebut
secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Bidang Iklim Usaha, di Paruga Nae Convention
Hall Kota Bima, Selasa (3/10/2017). Adapun peserta diikuti 500 orang, terdiri
dari kalangan siswa SMP, SMA, mahasiswa dan karang taruna di Kota Bima.
Walikota
Bima HM Qurais H Abidin, Perwakilan Dandim 1608/Bima, serta sejumlah pimpinan
organisasi perangkat daerah Kota Bima, turut menghadiri. Kemudian yang menjadi Narasumber
para expertis dari Dinas Pendidikan dan Olah Raga, akademisi, motivator dan
pelaku usaha sukses.
Walikota
Bima HM Qurais H Abidin dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan rasa
bangga kepada Kementerian Perdagangan RI yang telah menyelenggarakan kegiatan
menanamkan kepedulian penggunaan produk dalam negeri kepada anak didik dan
generasi muda di Kota Bima.
Gerakan
Aku Cinta Indonesia (ACI) diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono
pada tahun 2009, untuk mempromosikan merek dan produk Indonesia. Walaupun
awalnya sasaran kegiatan ini hanya menyangkut produk merek dalam
perkembangannya meluas untuk menumbuhkan rasa cinta kepada segala hal mengenai ,
mulai dari produk nasional, makanan, kesenian, kerajinan tangan juga budaya
tradisional maupun popular.
Kota
Bima memiliki produk lokal tenun ikat yang selalu dipromosikan oleh pemerintah
daerah. Berkat ketekunan dalam mempromosikannya, Pemerintah Kota Bima
mendapatkan penghargaan Upakarti dari Kementerian Perindustrian RI. “Ini
merupakan penghargaan tertinggi di bidang industri untuk pemerintah dan
masyarakat Kota Bima,” ujar Walikota.
Sebagai
bentuk rasa cinta dan bangga terhadap produk lokal, Pemerintah Kota Bima
mengeluarkan salah satu kebijakan bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengenakan
pakaian tenun sehari dalam seminggu ketika bekerja, yaitu pada setiap hari
Kamis.
Staf
Ahli Bidang Iklim Usaha dan Kerjasama antar lembaga Kementerian perdagangan RI
Drs Suhanto MM, menyampaikan bahwa kegiatan ACI tidak hanya mencintai produk
buatan Indonesia, tetapi lebih kepada menghargai hasil karya bangsa Indonesia
baik dari produk maupun dari budayanya.
Ia
menyampaikan kekagumannya terhadap Pemerintah Kota Bima yang mengeluarkan
kebijakan bagi ASN untuk mengenakan pakaian tenun pada hari kerja. Diharapkan kebijakan
tersebut tidak hanya berlaku bagi Aparatur Sipil Negara, tetapi dapat
diberlakukan juga pada para siswa di lingkungan dinas pendidikan. Karena kebijakan
tersebut dapat membantu pengembangan industri kecil dan menengah di Kota Bima
“Mungkin
tidak masalah kalau mengenakan pakaian tenun di dunia pendidikan. Misalnya pada
hari Jum’at, para siswa menggunakan tenun Bima. Itu akan membantu pertumbuhan
industri-industri kecil di Kota Bima,” kata Suhanto.
Suhanto
berpesan kepada generasi muda agar mencintai produk-produk buatan bangsa
sendiri untuk kesejahteraan masyarakat, karena membeli produk dalam negeri sama
artinya dengan menolong industri lokal dan tenaga kerja lokal. “Mari kita
gunakan produk Indonesia, produk Kota Bima, dari kita untuk kita,” ajaknya.
Sebelumnya,
Ketua panitia pelaksana Rukman Basyid melaporkan, bahwa kegiatan menanamkan
kepedulian menggunakan produk dalam negeri kepada anak didik dan generasi muda
merupakan rangkaian kegiatan tahun 2017 yang akan dilaksanakan di sembilan
daerah provinsi/kabupaten/kota di Indonesia. Karena sebelumnya, kegiatan serupa
dilaksanakan di daerah Pontianak, Palembang, Boyolali, Batam dan Ambon.
Kegiatan
dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kampanye peningkatan penggunaan produk
dalam negeri untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan sekaligus membangun
kecintaan akan pentingnya penggunaan produk dalam negeri bagi generasi muda
melalui sektor pendidikan.
Selain itu,
memberikan inspirasi dan memotivasi untuk membeli dan menggunakan produk/brand
Indonesia, dengan harapan generasi muda bangsa Indonesia kelak bersemangat
untuk dapat menguasai pasar dunia dengan produk-produk dalam negeri kebanggan
Indonesia. (wb)