Gerakan ACI Mencintai Produk Dalam Negeri

Semua Halaman

.

Gerakan ACI Mencintai Produk Dalam Negeri

REDAKSI
Jumat, 06 Oktober 2017

MEDIANUSANTARA.ID—Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri RI bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bima, melakukan sosialisasi gerakan Aku Cinta Indonesia (ACI), Menanamkan Kepedulian Penggunaan Produk Dalam Negeri kepada Anak Didik dan Generasi Muda.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Bidang Iklim Usaha, di Paruga Nae Convention Hall Kota Bima, Selasa (3/10/2017). Adapun peserta diikuti 500 orang, terdiri dari kalangan siswa SMP, SMA, mahasiswa dan karang taruna di Kota Bima.
            Walikota Bima HM Qurais H Abidin, Perwakilan Dandim 1608/Bima, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah Kota Bima, turut menghadiri. Kemudian yang menjadi Narasumber para expertis dari Dinas Pendidikan dan Olah Raga, akademisi, motivator dan pelaku usaha sukses.
            Walikota Bima HM Qurais H Abidin dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Kementerian Perdagangan RI yang telah menyelenggarakan kegiatan menanamkan kepedulian penggunaan produk dalam negeri kepada anak didik dan generasi muda di Kota Bima.
            Gerakan Aku Cinta Indonesia (ACI) diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2009, untuk mempromosikan merek dan produk Indonesia. Walaupun awalnya sasaran kegiatan ini hanya menyangkut produk merek dalam perkembangannya meluas untuk menumbuhkan rasa cinta kepada segala hal mengenai , mulai dari produk nasional, makanan, kesenian, kerajinan tangan juga budaya tradisional maupun popular.
            Kota Bima memiliki produk lokal tenun ikat yang selalu dipromosikan oleh pemerintah daerah. Berkat ketekunan dalam mempromosikannya, Pemerintah Kota Bima mendapatkan penghargaan Upakarti dari Kementerian Perindustrian RI. “Ini merupakan penghargaan tertinggi di bidang industri untuk pemerintah dan masyarakat Kota Bima,” ujar Walikota.
            Sebagai bentuk rasa cinta dan bangga terhadap produk lokal, Pemerintah Kota Bima mengeluarkan salah satu kebijakan bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengenakan pakaian tenun sehari dalam seminggu ketika bekerja, yaitu pada setiap hari Kamis.
            Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Kerjasama antar lembaga Kementerian perdagangan RI Drs Suhanto MM, menyampaikan bahwa kegiatan ACI tidak hanya mencintai produk buatan Indonesia, tetapi lebih kepada menghargai hasil karya bangsa Indonesia baik dari produk maupun dari budayanya.
            Ia menyampaikan kekagumannya terhadap Pemerintah Kota Bima yang mengeluarkan kebijakan bagi ASN untuk mengenakan pakaian tenun pada hari kerja. Diharapkan kebijakan tersebut tidak hanya berlaku bagi Aparatur Sipil Negara, tetapi dapat diberlakukan juga pada para siswa di lingkungan dinas pendidikan. Karena kebijakan tersebut dapat membantu pengembangan industri kecil dan menengah di Kota Bima
            “Mungkin tidak masalah kalau mengenakan pakaian tenun di dunia pendidikan. Misalnya pada hari Jum’at, para siswa menggunakan tenun Bima. Itu akan membantu pertumbuhan industri-industri kecil di Kota Bima,” kata Suhanto.
            Suhanto berpesan kepada generasi muda agar mencintai produk-produk buatan bangsa sendiri untuk kesejahteraan masyarakat, karena membeli produk dalam negeri sama artinya dengan menolong industri lokal dan tenaga kerja lokal. “Mari kita gunakan produk Indonesia, produk Kota Bima, dari kita untuk kita,” ajaknya.
Sebelumnya, Ketua panitia pelaksana Rukman Basyid melaporkan, bahwa kegiatan menanamkan kepedulian menggunakan produk dalam negeri kepada anak didik dan generasi muda merupakan rangkaian kegiatan tahun 2017 yang akan dilaksanakan di sembilan daerah provinsi/kabupaten/kota di Indonesia. Karena sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di daerah Pontianak, Palembang, Boyolali, Batam dan Ambon.
            Kegiatan dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kampanye peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan sekaligus membangun kecintaan akan pentingnya penggunaan produk dalam negeri bagi generasi muda melalui sektor pendidikan.

Selain itu, memberikan inspirasi dan memotivasi untuk membeli dan menggunakan produk/brand Indonesia, dengan harapan generasi muda bangsa Indonesia kelak bersemangat untuk dapat menguasai pasar dunia dengan produk-produk dalam negeri kebanggan Indonesia. (wb)