Berhasil Pengembangan IKM, Walikota Bima Mendapat Penghargaan UPAKARTI

Semua Halaman

.

Berhasil Pengembangan IKM, Walikota Bima Mendapat Penghargaan UPAKARTI

REDAKSI
Senin, 07 Agustus 2017

MEDIANUSANTARA.ID—Walikota Bima HM Qurais H Abidin menerima penghargaan UPAKARTI Kategori Jasa Kepedulian Tahun 2017 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.
Plt Kabag Humaspro Kota Bima Syahrial Nuryadin S.IP,MM mengatakan, acara penyerahan penghargaan itu berlangsung di Ruang Garuda Gedung Kementerian Perindustrian RI di Jakarta Selatan, Rabu (2/8/2017) lalu. “Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto,” kata Syahrial.
            Penghargaan UPAKARTI diberikan kepada mereka yang telah berdedikasi tinggi melakukan berbagai upaya yang luar biasa dalam pengembangan industri kecil dan menengah. Ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memasyarakatkan pelaksanaan program keterkaitan/kemitraan, sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian. “Penghargaan UPAKARTI seperti ini yang diberikan sejak tahun 1985,” kata Syahrial.
            Ia menjelaskan, penghargaan UPAKARTI mencakup lima kategori. Yaitu Jasa Pengabdian, Jasa Pelestarian, Jasa Kepeloporan, Jasa Kepedulian dan IKM Modern.
            Jasa Kepedulian, diberikan kepada Pemerintah Kabupaten dan/atau Kepala Pemerintah Kota yang mempunyai Visi serta Komitmen yang tinggi terhadap pengembangan IKM di daerahnya.
            “Walikota Bima HM Qurais H Abidin, dinilai telah memberikan dukungan penuh bagi pengembangan IKM, khususnya tenun ikat di Kota Bima,” kutip Syahrial dari penyampaikan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto.
            Peran Pemerintah Kota Bima terhadap pengembangan IKM dinilai cukup signifikan. Kegiatan menenun yang biasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, sekarang telah mampu menjadi sumber pendapatan tambahan perajin, khususnya ibu-ibu selepas membantu suami di sawah atau di ladang.
            Regenerasi perajin tenun cukup bagus, kegiatan menenun bukan lagi hanya dilakukan oleh orang-orang tua namun juga generasi muda, karena mereka sadar dengan bertenun mereka mendapatkan penghasilan.
            Dari tahun ke tahun, jumlah usaha tenun terus bertambah. Pada Tahun 2009, jumlah Industri Tenun di Kota Bima sebanyak 105 unit/kelompok. Kemudian tahun 2015 meningkat menjadi 483 unit usaha.
            Tidak hanya satu sentra tenun yang berkembang dan dikenal, namun sedikitnya ada sembilan sentra yang sampai saat ini telah berkembang. Yaitu Sentra Tenun Rabadompu, Tenun Kumbe, Tenun Ntobo, Tenun Penanae, Tenun Oi Fo’o, Tenun Nitu, Tenun Nungga, Tenun Lelamase dan Tenun Rite.
            Walikota Bima HM Qurais menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kota Bima, khususnya para pelaku IKM. Ia berharap penghargaan ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi para pelaku IKM untuk selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas produk.

            “Insya Allah, Pemerintah Daerah selaku fasilitator akan terus memacu para pelaku IKM untuk mengembangkan usahanya,” ujar Syahrial dalam siaran persnya.(wb)