MEDIANUSANTARA.ID—Pemerintah Kabupaten Bima terus gencar
melakukan promosi berbagai sector pariwisata yang ada. Salah satunya lewat
event Pacuan Kuda yang saat ini sedang berlangsung, di lapangan Pacuan Kuda
Desa Panda Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB).
Pihak yang terlibat pun, tidak hanya
warga masyarakat selaku pemilik kuda itu sendiri. Justru sejumlah pihak yang
ada, ikut terlibat dalam mempromosikan budaya Pacoa Jara (Pacuan Kuda) tersebut.
Seperti ditunjukan langsung oleh
Kapolres Kabupaten Bima AKBP M Eka Faturrahman SIK, Sabtu (1/4/2017) kemarin. Sebagai
putra kelahiran darah Bima, Eka tak tanggung-tanggung menunggangi kuda pacuan. Dirinya
merasa terpanggil ikut mempromosikan sector pariwisata seperti ‘Pacoa Jara’
(Pacuan Kuda) tersebut.
Dengan baju kebesaran Korps
Kepolisian Republik Indonesia, Eka begitu gesit dan lincah menunggangi kuda
pacuan. Sambil berlari keliling dan memacu kecepatan kuda yang ditungganginya,
secara tidak langsung Eka mampu menunjukan bagaimana cara menunggangi kuda pacuan
yang baik. Keahlian dan kemampuan itu pula, memang sudah dilatih dan menjadi salah
satu bagian yang dimiliki oleh anggota Korps Kepolisian RI.
Dalam sejarah Islam pada masa
kekhalifaan—kuda salah satu alat perang di zaman Rasulullah SAW. Karena di
akhir zaman nanti, senjata canggih yang digunakan oleh negara-negara pengembang
nuklir saat ini, tak akan ada lagi alias sirna. Sebab, peralatan perang modern
tersebut akan musnah karena ditarik oleh gaya gravitasi yang begitu hebatnya. Ini
akan terjadi setelah batu meteor yang akan jatuh ke bumi, dan entah kapan akan
terjadi. Wallahualam.(bop)