Kota Keelung Dijuluki Kota Pelabuhan Hujan

Semua Halaman

.

Kota Keelung Dijuluki Kota Pelabuhan Hujan

REDAKSI
Jumat, 31 Maret 2017

MEDIANUSANTARA.ID—Kota Keelung adalah kota paling ujung di negara Taiwan. Kota ini juga dikenal dengan sebutan “Pelabuhan Hujan”. Kenapa dikatakan “Pelabuhan Hujan”—karena hampir setiap hari, Kota Keelung selalu diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi sepanjang tahunnya.
Secara geografis, Kota Keelung memiliki dua musim—yaitu musim dingin dan musim panas. Pada saat musim dingin, suhu udaranya cukup bersahabat (sedang)—yang biasanya terjadi awal bulan 10 (Oktober) hingga bulan 4 (April). Begitu pun ketika musim panas tiba, suhu udara pun terkadang meningkat hingga 30dc.
Selain memiliki dua musim, ternyata Kota Keelung juga memiliki lokasi obyek wisata yang sangat menarik—bahkan tak kalah saingnya dengan kota-kota pariwisata lainnya di Eropa.
Dengan kemegahan, keindahan, kebersihan serta keunikan-keunikan tersendiri yang dimiliki, maka tak heran Kota Keelung dikunjungi jutaan wisatawan. Apalagi keberadaan lokasi untuk dikunjungi, sangat strategis dan bisa ditempuh hanya dengan waktu 40 menit dari Ibukota Taiwan-Taipei City. Untuk ke ibukota pun, kita bisa menggunakan jasa transportasi umum yaitu bus dengan tarif terbilang murah—yakni cukup 55 NT (Rp20 ribu ) sekali jalan.
Kemudahan lainnya, Kota Keelung juga didukung terminal Bus yang lokasinya berdekatan dengan Station Kereta Api. Para pelancong yang datang di daerah “Pelabuhan Hujan” tersebut, akan merasa kemudahan. Sebab, didalam areal Station Kereta Api yang saat ini telah dibangun dengan begitu megahnya, tersedia berbagai macam fasilitas. Seperti 7eleven, toko kue serta berbagai tempat untuk menikmati seduhan caffe.
            Di Kota Keelung, kita juga bisa menikmati indahnya pantai yang sering disinggahi kapal pesiar STAR CRUISE. Pelabuhan yang tertata rapi serta selalu terjaga kebersihanya, menjadikan Kota Keelung diminati jutaan wisatawan. Di sekitar itu, para wisatawan akan menikmati pemandangan serta Gema Keelung di Pasar Malam MIAOKOU, yang terletak sebelah timur pelabuhan. Di sekitar itu pula, kita bisa mencicipi makanan khas. Seperti kepiting bakar dan sup mie daging sapi dengan rasa nikmat dan harga terjangkau.
Di Kota Keelung, kita bisa mengunjungi pasar malam dimana berdiri sebuah Kuil Dianji—yang merupakan bangunan peribadatan terpopuler di Keelung. Dengan mengamati pahatan mengagumkan yang menggambarkan kehidupan laut, menampilkan kepiting dan kerang. Kabut pun menyelimuti kota kecil itu, terjadi diantara hamparan pegunungan. Ini seakan memberikan aura magis pada lokasi spiritual kuil dan tempat peribadatan.
 Kawasan yang indah ini, senantiasa juga mengingatkan kedekatannya dengan alam. Seperti ditampilkan salah satu adat istiadat budaya tertua Taiwan, yaitu memberi makan roh yang lapar yang ditunjukan melalui “Festival Hantu Keelung”. Kegiatan ini diadakan setiap tahun oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Festival ini sangat meriah, mulai dari sore sampai malam hari.(K-angel)