|
BIMA – NTB | Untuk
menambah wawasan dalam mengatur pola makan serta asupan nutrisi bagi anak
penderita gizi buruk, sejumlah kader Posyandu Desa Rasabou Kecamatan Bolo Bima
diberikan pelatihan penanganan Stunting.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Desa Rasabou tersebut dihelat di aula kantor Desa setempat, pada
Kamis (29/4/21).
Hadir sebagai narasumber yakni
perwakilan dari Puskemas Bolo, Siti Asmah, SKM
dan Ibu Feni Islamiati, S. Tr. Gz dengan materi yang disampaikan
meliputi gejala Stunting, antisipasi
stunting pada anak, penyebab
stunting, pencegahan stunting, dampak dari stunting dan masalah gizi pada
anak.
Untuk diketahui bahwa gejala
Stunting adalah masalah Gizi kronis yang disebabkan oleh asupan Gizi yang
kurang dalam waktu yang lama sehingga proses pertumbuhan anak jadi terhambat.
Hal ini terjadi karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Kepala Desa Suaidin, SH saat membuka
acara tersebut menyampaikan bahwa terkait persoalan stunting, pihaknya mengaku
telah mengalokasikan anggaran desa untuk penanganannya di lapangan, seperti
pemberian makanan harian selama waktu yang sudah ditentukan.
"Rencananya, kegiatan ini akan
dimulai pada Sabtu 01 Mei 2021 di Polindes Desa Rasabou. Namun sebelum
dieksekusi Tim Posyandu telah terlebih dahulu melakukan pendataan stunting pada
Januari 2021 lalu di masing masing Dusun," kata Kades.
Dirinya berharap, semoga ke-depan Desa
Rasabou bisa menjadi salah satu barometer keberhasilan di Kecamatan Bolo, dalam
menangani dan menuntaskan kasus stunting di Kecamatan Bolo, minimal dapat
menjadi desa yang berkontribusi mengurangi dan menekan angka stunting di
Kabupaten Bima.
Sementara itu, Sekretaris Desa Hairil
Ansyar juga mengatakan bahwa Posyandu memiliki peran yang strategis dalam upaya
mewujudkan kesehatan masyarakat. Hal dapat direalisasikan dengan adanya program
nasional Konvergensi Stunting di Desa, sesuai dengan tujuan dibentuknya
Posyandu yang merupakan garda utama layanan dasar kesehatan Desa.
"Kami pikir kader Posyandu ini
punya peran yang kuat dalam mewujudkan generasi yang sehat. Sehingga
keberadaanya sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat desa," terang
Sekdes.
Maka dari itu, Sekdes meminta pada
seluruh kader posyandu yang mengikuti pelatihan tersebut agar benar benar
serius dan fokus saat penyampaian materi berlangsung. Sehingga pengetahuan yang
diserap itu pun dapat diemplementasikan di lapangan dengan maksimal. "Kami
harap para peserta pelatihan dapat lebih fokus menyerap materi yang
disampaikan, sehingga praktek di lapangannya pun dapat berjalan baik,"
tutup Sekdes.
Acara kemudian dilanjutkan penyampaian
materi oleh narasumber yang hadir, dan kegiatannya berakhir hingga pukul 13.00
Wita.
Laporan : Anshar
Editor : Khan