| Foto: Ilustrasi | |
| BIMA – NTB | Fakta lapangan tak terelakkan. Dugaan keterlibatan beberapa pejabat Pemkab Bima, Nusa Tenggara Barat, dalam politik praktis untuk memenangkan salah satu pasangan calon (Paslon) terungkap.
Stabilitas kondisi keamanan yang
mestinya dijaga bersama ditengah pesta demokrasi Pilkada saat ini, justeru dibuat
keruh oleh oknum pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Bima tersebut.
Berikut hasil penelusuran fakta di
lapangan.
Menjadi salah satu bukti ketika beberapa
pejabat dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dievakuasi satu per satu oleh anggota Kepolisian
Sektor (Polsek) Bolo. Bahkan diantara mereka ada yang lari compang-camping loncat
pagar. Peristiwa yang memilukan itu setelah salah satu rumah yang menjadi
tempat kegiatan rapat pertemuan mereka dikepung warga.
Rumah tersebut diketahui miliki seorang pejabat
fungsional pada salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bolo, Kabupaten
Bima - NTB.
Peristiwa pengepungan rumah yang
beralamat di RT14 Desa Rato Kecamatan Bolo—terjadi sekira pukul 23.00 Wita—Senin
malam—tanggal 26 Oktober 2020. Konsentrasi warga terus meluas menyusul menguatnya
indikasi pertemuan tertutup beberapa pejabat dengan Tim pemenangan paslon IDP (Hj
Indah Dhamayanti Putri,red).
Diduga pertemuan tertutup yang melibatkan
11 orang pejabat (ASN) tersebut terkait persiapan rencana silaturahmi dan kampanye
blusukan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bima nomor urut 3 Hj Indah Damayanti
Putri SE - Drs H Dahlan M Noor (DILAN) di Kecamatan Bolo dalam pecan ini.
Ditengah pertemuan itu sempat terjadi
ketegangan antara warga (pendukung paslon lain) dengan pihak yang bertugas menjaga
selama pertemuan tersebut berlangsung. Beruntung anggota Polsek Bolo yang
dipimpin oleh Kapolsek Bolo Iptu Juanda turun ke TKP dan melakukan negosiasi dengan
kedua pihak sehingga situasi pada malam itu dapat diredah.
Sementara, diantara 11 pejabat dari
Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Bima yang dievakuasi satu per satu oleh
anggota Polsek Bolo dari rumah tempat pertemuan mereka, berjalan aman dan
lancar. Hanya saja beberapa jenis sandal yang tertinggal di lokasi yang diduga
miliki diantara dari mereka menjadi bahan tawaan komedi warga di Kecamatan Bolo.
Bahkan ada yang tersobek kain gamisnya akibat nyangkul di pagar besi lantaran
lari ketakutan.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah
pejabat yang terlibat dalam pertemuan politik praktis tersebut sedang dilakukan
upaya konfirmasi satu per satu.
Penulis:
Bop Marantika