Menyoal Janji Perbaiki Jalan, Jender Eks Tim IDP Eksodus ke Srikandi SyafaAD

Semua Halaman

.

Menyoal Janji Perbaiki Jalan, Jender Eks Tim IDP Eksodus ke Srikandi SyafaAD

REDAKSI
Kamis, 01 Oktober 2020

 

| Eks tim IDP pose bersama diatas kondisi jalan raya lintas pedesaan di Kecamatan Wera |

| BIMA – NTB | Mengagetkansejumlah eks tim jender IDP-Dahlan di Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, rame-rame eksodus dan bergabung menjadi tim Srikandi pemenangan SyafaAD. Pengakuan itu hanya dengan satu alasan yakni ‘janji politik’ yang tak kunjung terealisasi.

 

Jubaidah, salah satu eks tim jender IDP-Dahlan pada pemilukada 2015 silam, mengaku kecewe atas janji politik yang belum direalisasi hingga sekarang. Pada saat itu, aspirasi masyarakat Wera mengharapkan agar jalan lintas pedesaan yang menjadi salah satu pendongkrat pertumbuhan ekonomi masyarakat Wera hingga saat ini masih dalam kondisi itu-itu saja.


| BACA JUGA |

Seorang Warga Nangawera Tak Ingin Perpanjang 'Cerita Pahit' Pilkada Masa Silam

SyafaAD Kukuhkan 2.550 Orang Tim Pemenangan di Wera, Sebagian Besar dari Eks IDP-Dahlan

 

“Sebagai masyarakat Wera, wajar kami mengungkit kembali aspirasi yang dijanjikan pada pilkada 2015 silam. Saat itu dijanjikan akan memperhatikan jalan lintas pedesaan dari arah Desa Tawali hingga ke Desa Kalajena,” ungkap ibu Bedah sapaannya itu.

 

“Memang jalan tersebut menjadi tanggungjawab APBD Provinsi, namun sedikit tidak ada reaksi dimasa pemerintahan mereka (IDP-Dahlan) untuk memperjuangkan meski diperbaikin secara bertahap,” katanya.

 

Ditanya, apa karena dasar itu sehingga Anda (ibu Bedah) harus merubah pilihan? Ibu Bedah pun menjawab “iya”. “Persoalan jalan pedesaan ini adalah cukup urgent bagi kami masyarakat di Wera. Dan, aspirasi ini bukan untuk kepentingan pribadi saya, melainkan kebutuhan seluruh masyarakat Wera, lebih-lebih demi memperlancar transportasi hasil pertanian masyarakat Wera,” tandasnya.

 

Hal yang sama juga disampaikan Yuliasti—eks jender IDP dari Desa Ranggasolo - Wera. Spontan ia pun ikut curhat terhadap kondisi jalan lintas pedesaan atau tepatnya awal masuk kampung Ranggasolo.

 

“Ini jalannya bang. Mungkin sekitar 100 meter saja jaraknya. Kondisinya seperti ini-ini terus,” tutup Yuli.

 

Lantas apa tanggapan Ady Mahyudin, paslon nomor urut 2 dari SyafaAD dalam agenda blusukan politik di Kecamatan Wera?.

 

“Aspirasi masyarakat memang wajib kita perhatikan. Apalagi menyoal infrasturktur, itu sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah yang dinahkodai oleh bupati dan wakil bupati,” tandasnya dengan singkat dan senyum.

 

Laporan         : Dony Yen

Editor             : Adi Pradana