Foto: Adi/MN |
| BIMA – NTB | Keluarga Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang menjalani Karantina di RS Sondosia, mendatangi Tim Penanganan CoVid-19 RS Sondosia Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima – Nusa Tenggara Barat, terkait status ODP bernama Muhammad Ilyas yang di Karantina selama beberapa pecan terakhir.
Sebelumnya, Muhammad Ilyas asal warga Desa
Nggembe Kecamatan Bolo ini datang mudik dari Pondok Al Fatah Tamboro - Jawa melalui
jalur udara. Begitu mentaati Protap penanganan pencegahan penyebaran CoVid-19—orang
tua dan keluarga menjemput Muhammad Ilyas di Bandara Bima dengan mobil khusus
yang disiapkan.
“Dari Bandara, saya menyuruh anak saya Muhammad
Ilyas mandi di laut sebelum ke kampung. Hingga
di kampung—kita mengisolasinya secara terpisah selama 18 hari di satu rumah yang
memang kita siapkan khusus. Setelah 18 hari berjalan, Tim Satgas CoVid-19 PKM
Bolo datang melakukan Rapid Tes dengan hasil Reaktif,” kata Abdul Malik ditemui
di RS Sondosia, Jum’at (22/5/2020).
Menyusul hasilnya Reaktif, lanjut Abdul
Malik, anaknya pun dijemput secara Protap menggunakan mobil Ambulance untuk menjalani
Karantina lanjutan di RS Sondosia. Hingga berjalan beberapa pecan kemudian,
hasil Swab dari Mataram pun dinyatakan negative CoVid-19.
Setelah mendapat kabar NEGATIV dari hasil
Swab, orang tua kandung Muhammad Ilyas pun merasa gembira mendengar hal itu. Namun
belakangan kemudian, kegembiraan itu pun redup setelah pihak Tim Penanganan CoVid-19
RS Sondosia belum merekomendasi Muhammad Ilyas bebas dari Karantina alias masih
menahannya.
Mendapat kabar seperti itu—orang tua dan
pihak keluarga Muhammad Ilyas pun mendatangi Tim Penanganan CoVid-19 di RS
Sondosia, Jum’at (22/5/2020) kemarin.
“Kami datang ke sini untuk menjemput Muhammad
Ilyas, sekaligus menanyakan alasan kenapa anak kami masih ditahan seperti dalam
penjara padahal hasil Swabnya Negatif. Itu pun dikeluarkan sudah delapan hari
yang lalu,” tandas Abdul Malik.
Pantauan langsung di RS Sondosia, kedatangan
orang tua dan keluarga Muhammad Ilyas sempat menjadi perhatian. Pihak yang
berwenang di rumah sakit tersebut belum bisa ditemui lantaran sedang rapat
penting di ruang direktur. Meski demikian, keluarga Muhammad Ilyas turun dari
lantai II menuju ruang IGD. Lagi-lagi ketua Tim CoVid-19 di RS Sondosia belum
juga nampak. Setelah disampaikan detail tujuan kedatangan mereka, salah satu anggota
Tim CoVid-19 akhirnya menghubungi ketua Tim CoVid-19 RS Sondosia.
Ketua Tim Penanganan CoVid-19 RS
Sondosia dr Sulistya menyampaikan, sample pertama Muhammad Ilyas yang kita
kirim ke Lab Sumbawa hasil Swabnya dinyatakan Negatif. Kemudian kita kirim kembali
sample kedua yang hingga saat ini belum kita terima.
“Hasil sample kedua ini belum kami
terima. Karena mekanisme melewati tahapan-tahapan. Hari ini (Jum’at,red), mungkin
sudah keluar untuk dikirim ke Mataram guna diakurasikan lagi—setelah itu hasilnya
diserahkan ke Dikes NTB—dan selanjutnya direalase oleh Pemprov NTB,” katanya.
Penulis:
Adi Pradana