Kasihan..! Meski Hasil Swabnya Negatif, Seorang Santri Ini Masih Saja Dikarantina

Semua Halaman

.

Kasihan..! Meski Hasil Swabnya Negatif, Seorang Santri Ini Masih Saja Dikarantina

REDAKSI
Sabtu, 23 Mei 2020
Foto: Adi/MN

| BIMA – NTB | Keluarga Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang menjalani Karantina di RS Sondosia, mendatangi Tim Penanganan CoVid-19 RS Sondosia Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima – Nusa Tenggara Barat, terkait status ODP bernama Muhammad Ilyas yang di Karantina selama beberapa pecan terakhir.


Sebelumnya, Muhammad Ilyas asal warga Desa Nggembe Kecamatan Bolo ini datang mudik dari Pondok Al Fatah Tamboro - Jawa melalui jalur udara. Begitu mentaati Protap penanganan pencegahan penyebaran CoVid-19—orang tua dan keluarga menjemput Muhammad Ilyas di Bandara Bima dengan mobil khusus yang disiapkan.

BACA JUGA:


“Dari Bandara, saya menyuruh anak saya Muhammad Ilyas mandi di laut sebelum  ke kampung. Hingga di kampung—kita mengisolasinya secara terpisah selama 18 hari di satu rumah yang memang kita siapkan khusus. Setelah 18 hari berjalan, Tim Satgas CoVid-19 PKM Bolo datang melakukan Rapid Tes dengan hasil Reaktif,” kata Abdul Malik ditemui di RS Sondosia, Jum’at (22/5/2020).

Menyusul hasilnya Reaktif, lanjut Abdul Malik, anaknya pun dijemput secara Protap menggunakan mobil Ambulance untuk menjalani Karantina lanjutan di RS Sondosia. Hingga berjalan beberapa pecan kemudian, hasil Swab dari Mataram pun dinyatakan negative CoVid-19.

Setelah mendapat kabar NEGATIV dari hasil Swab, orang tua kandung Muhammad Ilyas pun merasa gembira mendengar hal itu. Namun belakangan kemudian, kegembiraan itu pun redup setelah pihak Tim Penanganan CoVid-19 RS Sondosia belum merekomendasi Muhammad Ilyas bebas dari Karantina alias masih menahannya.

Mendapat kabar seperti itu—orang tua dan pihak keluarga Muhammad Ilyas pun mendatangi Tim Penanganan CoVid-19 di RS Sondosia, Jum’at (22/5/2020) kemarin.

“Kami datang ke sini untuk menjemput Muhammad Ilyas, sekaligus menanyakan alasan kenapa anak kami masih ditahan seperti dalam penjara padahal hasil Swabnya Negatif. Itu pun dikeluarkan sudah delapan hari yang lalu,” tandas Abdul Malik.

Pantauan langsung di RS Sondosia, kedatangan orang tua dan keluarga Muhammad Ilyas sempat menjadi perhatian. Pihak yang berwenang di rumah sakit tersebut belum bisa ditemui lantaran sedang rapat penting di ruang direktur. Meski demikian, keluarga Muhammad Ilyas turun dari lantai II menuju ruang IGD. Lagi-lagi ketua Tim CoVid-19 di RS Sondosia belum juga nampak. Setelah disampaikan detail tujuan kedatangan mereka, salah satu anggota Tim CoVid-19 akhirnya menghubungi ketua Tim CoVid-19 RS Sondosia.

Ketua Tim Penanganan CoVid-19 RS Sondosia dr Sulistya menyampaikan, sample pertama Muhammad Ilyas yang kita kirim ke Lab Sumbawa hasil Swabnya dinyatakan Negatif. Kemudian kita kirim kembali sample kedua yang hingga saat ini belum kita terima.

“Hasil sample kedua ini belum kami terima. Karena mekanisme melewati tahapan-tahapan. Hari ini (Jum’at,red), mungkin sudah keluar untuk dikirim ke Mataram guna diakurasikan lagi—setelah itu hasilnya diserahkan ke Dikes NTB—dan selanjutnya direalase oleh Pemprov NTB,” katanya.

Penulis: Adi Pradana