Kelangkaan BBM Premium Mulai Terasa, Sopir Angkot Aksi Pertanyakan ke SPBU

Semua Halaman

.

Kelangkaan BBM Premium Mulai Terasa, Sopir Angkot Aksi Pertanyakan ke SPBU

REDAKSI
Selasa, 03 September 2019



| DOMPU | Puluhan sopir Angkutan Umum di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, melakukan aksi unjukrasa di SPBU Karijawa Dompu, Senin (2/9/2019) kemarin. Mereka mempertanyakan pihak SPBU terkait kelangkaan bahan bakar minyak jenis premium yang terjadi  beberapa pekan terakhir. 

Aksi unjukrasa sekira pukul 09.56 Wita itu, tidak ada satupun pihak SPBU yang menemui mereka. Sehingga puluhan sopir berorasi di depan pangkalan SPBU tersebut.

Koordinator lapangan Jainab menyampaikan bahwa pemerintah saat ini belum  mengumumkan adanya kelangkaan ataupun naik turunya harga BBM. Sehingga patut dipertanyakan faktor apa sehingga terjadi kelangkaan minyak premium di SPBU ini.

“Apa pihak SPBU sengaja mengendapkan minyak. Kami menduga ada ulah tengkulak yang ada di beberapa perusahan melakukan pembelian jumlah besar sehingga mengurangi kebutuhan bagi pengendara roda dua maupun roda empat," cetusnya.

Menurut Jainab, pihaknya merasa terbebani dengan adanya kelangkaan ini. Sementara biaya tarif ongkos anggkutan tidak pernah naik. Uuntuk itu, meminta pihak pemerintah Kabupaten Dompu, lebih-lebih pihak kepolisian agar memantau, mengontrol dan menangkap oknum tengkulak yang diduga menjual dan membeli dalam jumlah besar hingga terjadi kelangkaan BBM Premium saat ini.

Dari SPBU Karijawa, massa aksi melanjutkan ke Kantor DPRD Kabupaten Dompu. Di depan gedung DPRD, Jainab langsung melakukan orasi dan meminta anggota DPRD untuk memanggil pengelola SPBU yang ada di Kabupaten Dompu, terkait terjadinya kelangkaan BBM Premium yang secara tiba-ttiba.

“Selain persoalan BBM, kami juga meminta agar tarif angkot dinaikan, mengingat keadaan minyak yang sangat langka saat ini," kata Jainab.

Sementara anggota  DPRD Dompu Drs Muhtar menanggapi beberapa tuntutan massa aksi tentang kelangkaan premium hingga menyulitkan para sopir anggkutan umum.

“Saya akan tampung dan menyampaikan hal ini kepada Ketua DPRD untuk dibahas dalam agenda rapat bersama 30 anggota DPRD lainnya. Untuk itu, kepada teman-teman sopir agar bersabar, karena kami bersama pihak Pemerintah Kabupaten Dompu akan berusaha mencarikan solusi,” kata Muhtar.(rif)