/ PAPUA / Tuntutan Rakyat Papua Referendum hentikan Politik Adu Domba.
Sejak tanggal 19 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 29 Agustus 2019, aksi demo damai oleh rakyat Papua dengan isu anti rasisme dan Tuntutan Referendum sebagai solusi demokratis untuk mengakhiri konflik di West Papua.
Hampir seluruh kota dan kabupaten di Papua hanya menuntut Referendum, dan menolak semua bentuk tawaran politik oleh jakarta.
Perjuangan rakyat papua jelas melawan rasisme dan sitem dan praktek kolonialisme indoensia di west papua.
Rakyat papua berjuang bukan karena memusuhi orang pendatang atau kaum migran sedang cari makan di west papua tetapi perlawanan bangsa papua jelas menurut hak politik mereka.
Oleh karena itu kami meminta segera hentikan politik adu domba antara orang asli papua dan pendatang dengan dalil NKRI harga mati.
Aparat hentikan politik adu domba, musuh rakyat papua bukan orang pendatang yang ada di papua tetapi musuh rakyat adalah Rasisme, penindasan, diskriminasi rasial dan bentuk praktek kolonialisme lainya.
Hal ini jelas terlihat jelas dalam aksi demo damai di jayapura 29 agustus 2019, kelompok reaksioner mayoritas orang non papua yang mengaku pembela NKRI mengibarkan bendera merah putih dan menghadang masa di depan polsek entorop.
Kami melihat mereka sedikit tetapi dibekap kepolisian dan menyerang masa hendak menuju ke kantor gubernur kota jayapura akhirnya bubar pada pukul 17.15 WPB.
Hal ini akan berakibat korban rakyat baik orang asli papua maupun orang no papua yang ada di tanah Papua.
Rakyat papua hanya meminta referendum secara damai dan bermartabat. Hentikan politik adu domba antara orang papua dan pendatang.
Ones Nesta Suhuniap
Juru Bicara (Jubir) National dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat.
Jayapura, 31 Agustus 2019.