Hikmad Berqurban Sebagai “Nafas” Ummat Muslim

Semua Halaman

.

Hikmad Berqurban Sebagai “Nafas” Ummat Muslim

REDAKSI
Sabtu, 10 Agustus 2019

Wakil Bupati Bima Drs H Dahlan M Noer

| BIMA – NTB | Pemerintah Kabupaten Bima melaksanakan Shalat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1440 Hijriyah, Ahad (11/8/2019) kemarin, di Halaman Kantor Bupati Bima, di Godo Kecamatan Woha. Sejumlah pejabat dan ASN dan masyarakat turut dalam melaksanakan Sholat Id tersebut.


Wakil Bupati Bima Drs Dahlan M Noer dalam sambutannya dihadapan jamaah Shalat Idul Adha menyampaikan, sebagai insan maupun pelaku pembangunan, hikmah Idul Qurban hendaknya menjadi nafas setiap muslim. Hal ini seyogyanya tercermin dalam semangat berbagi dan meringankan beban sesama manusia.

Kemudian iktihar pemerintahannya didalam mewujudkan secara bertahap Bima RAMAH, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini dengan ditetapkan Kabupaten Bima sebagai daerah yang tidak lagi termasuk dalam kategori daerah tertinggal.

“Bagaimana pun, ini dapat terwujud berkat perjuangan dan partisipasi seluruh masyarakat Kabupaten Bima dalam mengantar Dou Mbojo dan daerah ini ke arah yang semakin baik," kata H Dahlan.

Diakhir sambutannya itu, H Dahlan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua pihak berkreasi. Mudah-mudahan kita dapat terus meningkatkan komitmen berkarya, meneladani Nabiullah Ibrahim as dan menerapkannya dalam diri dan keluarga.

Ia juga mengharapkan agar keluarga yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, mampu menunaikan semua rukun haji dan kembali ke tanah air dengan predikat haji yang mabrur.

Sementara itu, pada Sholat Id di halaman kantor Bupati Bima kemarin, bertindak sebagai Khatib adalah Ustadz Salahudin. Ia menyampaikan bahwa pengorbanan Nabi Ibrahim as beserta keluarga pada hakekatnya dalam rangka rekonstruksi tauhid ummat.

“Penyembelihan Nabiullah Ismail As merupakan ujian keimanan dan kesabaran dari Allah SWT. Oleh karena itu, semangat Idul Qurban diharapkan bernilai dalam menata kehidupan ke depan dan pada saat yang sama juga menjadi  refleksi untuk menciptakan “ittihadul ummah,” jelasnya.

Editor: Bop Marantika