FOTO: REUTERS |
MEDIANUSANTARA.ID—Saling serang warga Palestina dengan Israel mengakibatkan kedua kubu jatuh korban jiwa. Dalam saling serang tersebut, warga Palestina menembakkan ratusan roket dari Jalur Gaza, dan Israel menanggapinya dengan serangan udara di seluruh Gaza. Dilaporkan, sedikitnya delapan warga Palestina dan tiga warga Israel meninggal.
Dilansir
dari VOA
Indonesia menyebutkan, suara sirine meraung sepanjang hari Sabtu (4/5)
menandakan datangnya rudal ke arah Israel. Sirine ini kembali terdengar hari
Minggu (5/5). Warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza hanya punya
waktu 15 detik untuk menuju ke tempat perlindungan bom. Salah seorang warga
Israel tewas ketika sebuah rudal langsung menimpa rumahnya, sementara lainnya
tewas ketika rudal menghantam sebuah pabrik di kota Ashkelon, di Israel
Selatan.
Israel
menanggapi hal itu dengan puluhan serangan udara ke Gaza, menghantam
sasaran-sasaran Hamas dan kelompok Jihad Islam. Meskipun Israel mengatakan
kelompok Jihad Islam yang menembakkan rudal, tetapi mereka meminta
pertanggungjawaban Hamas sebagai pihak yang menguasai wilayah itu.
Masih
dalam laporan VOA Indonesia, bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan
pasukan tambahan ke perbatasan dengan Gaza untuk mempersiapkan kemungkinan
invasi darat.
Analis
perang Neri Zibler mengatakan kepada I24 News bahwa Netanyahu tidak ingin
berperang dengan Hamas.
“Lebih
baik menghindari perang yang tidak perlu. Perang yang begitu kita terlibat,
kita tidak tahu bagaimana akan mengakhirinya. Perang yang begitu kita terlibat,
tampaknya akan mencapai akhir dan membawa kita kembali ke titik saat ini juga,”
kata Zibler.
Bentrokan
itu hanya berselang beberapa hari sebelum Memorial Day dan Hari Kemerdekaan
Israel, dan kurang dari dua minggu sebelum Israel menjadi tuan rumah kompetisi
lagu Eurovision di Tel Aviv. Mesir telah berupaya memediasi gencatan senjata
ini.(*)
*)
Sumber: VOAINDONESIA.COM