Warga Campa Mulai Manfaatkan Jaringan Internet

Semua Halaman

.

Warga Campa Mulai Manfaatkan Jaringan Internet

REDAKSI
Senin, 26 November 2018



MEDIANUSANTARA.ID—Sudah 30 tahun lebih, masyarakat di Desa Campa Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat ini, baru mulai mengakses jaringan internet. Karena puluhan tahun belakangan ini, wilayah pedesaan tersebut terisolir jaringan telekomunikasi. Namun kini, mereka dapat berkomunikasi dengan mudah setelah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, membangun Site BTS di Desa Campa, Kamis (22/11).

Pembangunan sarana telekomunikasi tersebut, akan dilanjutkan dengan mempublikasikan Pemanfaatan BTS Sinyal BAKTI.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Bima H Abdul Wahab Usman SH,M.Si mengatakan, pemerintahan daerah memberikan apresiasi atas upaya BAKTI Kementerian Kominfo dalam membangun fasilitas BTS telekomunikasi ini.
            
Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan secara langsung oleh Wahab untuk menyampaikan laporan tentang kerusakan BTS di beberapa titik dan kesanggupan pihak penyedia layanan untuk segera melakukan  agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
         
Dihadapan rombongan Kementerian Kominfo, Direktur PT SEI selaku pelaksana membangun BTS dan warga setempat, Kadis juga menyampaikan komitmen untuk mempersiapkan lahan yang diperlukan bagi pembangunan sejumlah BTS yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk kelancaran akses komunikasi.
             
Berkaitan dengan keberadaan fasilitas BTS di seluruh wilayah Wahab menghimbau agar semua elemen turut menjaga keamanan fasilitas tersebut, karena BTS di Campa dan wilayah lainnya mengingat mahal ya nilai aset tower yang dibangun. “Aset infrastruktur BTS  memiliki harga yang tinggi sekitar Rp.1 milyar per BTS,” jelas Wahab.
        
Direktur Utama BAKTI Anang Latif dalam sambutannya mengatakan, secara umum biaya pembangunan dan biaya operasional untuk 1 BTS cukup mahal. Saat ini prioritas pembangunan infrastruktur BTS pada Daerah kategori 3T (Terdepan Terluar dan Tertinggal).
              
Oleh karena itu perlu dijaga keamanan, sehingga nanti pada tahun 2020, Kominfo akan menggunakan satelit sendiri atau tidak lagi melakukan penyewaan seperti saat ini.

"Ke depan, pembangunan BTS untuk daerah yang masuk area "blank spot"—akan langsung memanfaatkan aplikasi 4G di seluruh Indonesia dengan biaya Rp170  triliun. Sehingga tidak ada lagi wilayah yang tidak terjangkau jaringan telekomunikasi atau blank spot,” terangnya.(adi)