Askes pada Adminduk Warga Miskin Jadi Fokus Dukungan KOMPAK

Semua Halaman

.

Askes pada Adminduk Warga Miskin Jadi Fokus Dukungan KOMPAK

REDAKSI
Senin, 26 November 2018



MEDIANUSANTARA.ID—Pemerintah Australia melalui Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Kemitraan Pemerintah Australia-Indonesia, Senin (19/11)  menggelar Konsultasi Penyusunan Peta Jalan (roadmap) Kegiatan Dokumen Program kompak di aula SMKN Negeri 3 Kota Bima.

Konsultasi tersebut merupakan kerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukpencapil) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPMDes) Kabupaten Bima dan menghadirkan pejabat terkait Disdukpencapil, DPMDes, Dikes, Diskominfostik dan Perwakilan kecamatan.

District Coordinator KOMPAK Bima Asrullah mengatakan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang dilaksanakan pada tanggal 8 November 2018. Secara khusus,  membahas rencana dukungan untuk bidang kependudukan dan catatan sipil dan bidang kesehatan khususnya bagi  masyarakat termarginal," terangnya. 

Pada  kedua bidang tersebut,  fasilitator Program KOMPAK yang terdiri dari M Ridha Makruf, Budi Astawa, Susana Dewi, M Wahyudi dan Syamsul H,  memandu peserta menggali masalah berdasarkan Aspek Regulasi, manajemen pengelolaan keuangan,  sistem dan prosedur serta keterlibatan masyarakat.

Dikatakan Asrullah, konsultasi  tersebut membahas tentang masyarakat miskin dan rentan (termarginal) yang mengalami kesulitan dalam pengurusan dokumen administrasi kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga dan akte kelahiran dan akte kematian. Langkah ini penting, karena pelayanan oleh pemerintah masih kurang optimal dan keterbatasan akses pelayanan Adminduk.

Sementara pada sektor kesehatan, usulan masalah yang menjadi perhatian dukungan KOMPAK  tahun 2019 adalah intervensi program pada ibu hamil dan balita yang kesulitan mendapatkan akses layanan 1.000 hari pertama kelahiran.

“Ini  karena kesadaran ibu hamil tentang gizi seimbang masih kurang dan kualitas serta kuantitas pelayanan masih rendah,” tutup Asrullah.(Muhsen)