6 Agenda Bakal Meriahkan Festival Gunung Sangiang Api 2018

Semua Halaman

.

6 Agenda Bakal Meriahkan Festival Gunung Sangiang Api 2018

REDAKSI
Jumat, 13 Juli 2018



MEDIANUSANTARA.ID—Setelah empat tahun sebelumnya  sukses menggelar  Festival Gunung Sangiang Api,  tahun ini Festival tersebut kembali akan digelar selama 21 hari dari tanggal 28 Juli  sampai dengan 17 Agustus 2018 di desa Sangiang Kecamatan Wera.              

           Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima Drs. Dahlan  Sabtu (14/7) mengatakan, Festival Gunung Sangiang Api" merupakan event tahunan yang diadakan oleh para Generasi Muda Desa Sangiang. Event pariwisata dan budaya ini disamping mendapatkan dukungan Mahasiswa KKN UGM,  juga didukung penuh oleh Pemerintah Desa setempat dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bima serta  menjadi salah satu rangkaian pesta untuk memeriahkan Hari Jadi Bima.

         Dikatakan Dahlan,  "Festival tahun ini mengusung tema "Harmoni Gunung,  Harmonis Laut, Harmoni Indonesia" dan pengunjung akan disuguhi  sejumlah mata acara yaitu Lomba sampan layar tradisional, Ekspo kerajinan rakyat,  Pertunjukan seni tradisional, Jelajah sangiang api, Gebyar kuliner kalempe Sangiang dan Nggalo Ruhu". 

             "Lomba Sampan Layar Tradisional ini mengambil titik start dari Pulau Sangiang, menempuh jarak 12 km yang melewati ganasnya laut flores dan finish di desa Sangiang. Acara lainnya kata Dahlan adalah Expo Kerajinan Rakyat dalam bentuk bazar yang menampilkan beragam produk industri dan akan diikuti para pengrajin industri rumah tangga.

             Sejumlah  event lainnya yang tak kalah menarik yaitu Gebyar Kuliner Kalempe Sangiang merupakan makanan khas setempat dan tidak ditemukan di daerah lain. Juga Jelajah Gunung  Sangiang.  "Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan potensi bencana sekaligus memetakan potensi wisata dan satwa serta keanekaragaman hayati lainnya," jelas Dahlan.

           "Pertunjukan Seni Tradisional berupa nyanyian mistik sangiang (sagele), ragam tarian daerah, teater, monolog sejarah (mpama mpemo), puisi dan musik serta Nggalo Ruhu (berburu massal) sebagai  salah satu tradisi leluhur masyarakat  Sangiang  dan dipelihara secara turun temurun hingga saat ini,  akan menjadi tontonan menarik bagi para pengunjung".  Pungkas Dahlan.(bop)

Sumber: Diskominfostik Kabupaten Bima