MEDIANUSANTARA.ID—Puluhan ribu
warga masyarakat datang dan tumpah ruah di jalan raya memadati arena Musabaqah
Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-27 Tingkat Propinsi NTB. Masyarakat Kabupaten Bima dengan
kesadarannya, sukacita dan tanpa mobilisasi itu, karena ingin turut serta
memuliakan syiar Islam.
Warga dari desa pesisir,
lereng gunung, pedalaman hingga dari Kota Bima dan Dompu— bgitu antusias untuk
mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dibacakan oleh para Qori
dan Qori’ah. Di jalan Negara lintas Sumbawa itu, pun macet total beberapa
kilometer dari tiga arah (timur, barat dan selatan). Karena ingin lebih dekata
di arena MTQ, mereka harus jalan kaki dan meninggalkan mobil mereka di tepi
jalan. Ini terjadi selama kegiatan MTQ
dari tanggal 26 Oktober (pembukaan) hingga 1 Nopember 2017 (penutupan).
Bima
dikenal sebagai Serambi Madinah itu, membuktikan bahwa masyarakat daerah ini
bisa tertib. Ada yang datang membawa tikar dan duduk dengan khusyu sambil
membuka lembaran Al Qur’an yang mereka bawa guna mengontrol ayat-ayat yang
dilantunkan para qori.
Selama
sepekan, Musabaqah Tilawatil Qur’an ke- 27 itu, tak hanya menjadi “magnet” yang
mampu menyedot perhatian puluhan ribu umat Islam di Bima. Tetapi juga menjadi
pemersatu masyarakat dan desa-desa yang sebelumnya tercerai–berai didaerah
konflik.
Foto (drone) dari atas Umat Islam di Bima di arena MTQ. |
Dari
dokumentasi foto udara (drone) Humas Pemerintah Kabupaten Bima, terlihat jelas.
Semua ruang Arena Utama yang tergolong luas itu, dipenuhi penonton. Dan, yang
tersisa hanya panggung arena sepanjang 60 meter.
Subhanallah,
Maha Suci Allah SWT yang telah menggerakkan hati hamba-Nya memuliakan
Kitabullah sebagai pedoman hidup.(adi/yan)