Masyarakat Kota Bima Prihatin Krisis Kemanusiaan Rohingya di Myanmar

Semua Halaman

.

Masyarakat Kota Bima Prihatin Krisis Kemanusiaan Rohingya di Myanmar

REDAKSI
Selasa, 12 September 2017

MEDIANUSANTARA.ID—Walikota Bima M Qurais H Abidin bersama anggota DPRD Kota Bima H Anwar Arman, mengikuti aksi damai dan penggalangan dana bagi muslim Rohingya. Kegiatan kemanusiaan tersebut, diselenggarakan oleh yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), di Kota Bima, Ahad (10/9/2017). 

Kegiatan yang bertempat di Paruga Nae Kota Bima, juga diisi dengan orasi dan pernyataan dukungan dari berbagai pihak, serta penggalangan dana kemanusiaan. Selanjutnya peserta aksi melaksanakan long march sepanjang jalan Soekarno – Hatta sambil menggalang dana dari masyarakat maupun pengguna jalan.

Walikota Bima M Qurais menyatakan apresiasinya kepada ACT atas inisiasi kegiatan dukungan kemanusiaan. Lebih dari 95 persen penduduk Kota Bima adalah kaum muslim. Dinamika dan isu keagamaan di berbagai belahan dunia, selalu mendapat perhatian besar dari masyarakat Kota Bima. Demikian pula tragedi kemanusiaan yang menimpa kaum muslimin Rohingya di Myanmar.

“Saat ummat Islam di wilayah lain terluka, ummat Islam di Kota Bima juga tentunya merasa terluka. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita berbahagia karena pada hari ini kita berkesempatan untuk bersilaturahim dalam aksi damai, sebagai dukungan untuk saudara-saudara kita etnis Rohingya di Myanmar,” ujarnya.

Selain keprihatinannya, beberapa sikap Pemerintah Daerah Kota Bima terkait tragedi kemanusiaan di Myanmar. Yaitu mengecam tindakan kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada umat muslim Rohingya di Myanmar, mendukung berbagai upaya Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri yang bersikap proaktif dalam upaya penyelesaian tragedi kemanusiaan di Rohingya, mendukung upaya Menteri Luar Negeri yang telah berkomunikasi dengan Pemerintah Myanmar serta membawa permasalahan ini untuk diselesaikan dalam forum ASEAN maupun PBB, dan menyerukan kepada masyarakat untuk tetap menjaga perdamaian dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

“Sesuai dengan keberadaan Islam sebagai Rahmatan lil‘alamiin, maka aksi yang kita laksanakan hari ini sudah pasti mengedepankan dan menjaga keamanan dan ketertiban. Peserta pawai diharapkan agar tetap tertib dan rapi serta tidak sampai mengganggu kelancaran lalu lintas,” himbau Walikota.


Aksi Cepat Tanggap (ACT), merupakan yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, dan berdiri sejak tahun 2005. Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan aktivitasnya mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.(adi)