(Foto: REZA) |
MEDIANUSANTARA.ID—Gabungan mahasiswa
dan masyarakat di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, kembali turun ke jalan,
Rabu (19/7/2017). Mereka menolak penambangan pasir laut di daerah tersebut. Aksi
dan tuntutan mereka terus berkobar, hingga Kantor DPRD Kabupaten Takalar
Provinsi SulSel di jalan Jendral Sudirman, disegel.
Amarah
yang bercampur aduk dengan kekecewaan timbul dari hati masyarakat dan mahasiswa
akibat perwakilan di DPRD Takalar, dinilai tak mengindahkan tuntutan yang disampikan
jauh sebelumnya.
Audiensi
yang berkali-kali dilakukan DPRD dengan masyarakat, tidak pernah memunculkan
suatu solusi untuk menghentikan kasus tambang pasir yang ada di Kabupaten Takalar.
Korlap
massa aksi Muhammad Firwansyah, menyampaikan, bahwa selama ini anggota DPRD Kabupaten
Takalar yang sebagai wakil rakyat, dinilai memberikan harapan palsu untuk menghentikan kasus tambang.
Sejatinya,
kata Firwansyah, gejolak rakyat tersebut menginginkan DPRD sebagai perwakilan
rakyat agar mencabut izin prinsip tambang untuk CPI di Makassar. “Kami
menginginkan semua anggota DPRD menyatakan sikap diatas hitam dan putih,” tandasnya.
Firwan
mengaku, dirinya bersama masyarakat lainnya akan nginap di gedung DPRD hingga ada
hasil. “Kami menyegel kantor DPRD ini, karena juga milik rakyat,” jelasnya.(Reza)