Guru Berprestasi Itu dari Bolo

Semua Halaman

.

Guru Berprestasi Itu dari Bolo

REDAKSI
Senin, 24 April 2017

MEDIANUSANTARA.ID—Mulyadi S.Pd,M.Pd adalah salah satu guru yang berprestasi di tingkat Kabupaten Bima. Dedikasi tersebut didapatkan setelah mengikuti tahapan dan seleksi oleh tim penilai yang berkopotensi dan berpengalaman dalam dunia guru berprestasi nasional.
            Perjuangan yang cukup lama. Atas kerja keras serta didukung oleh skill dan kemampuan, Mulyadi mulai mendapat dedikasi tersebut mulai tahun 2014 silam—pada posisi urutan kedua. Lomba tersebut diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora), dengan peserta 118 guru se-Kabupaten Bima. Dari jumlah tersebut mereka yang terpilih dari guru SD, SMP dan SMA di masing-masing wilayah kecamatan.
            Kemudian prestasi itu pun, juga diraih pada tahun 2015 dan 2016. Dimana Mulyadi berhasil berada pada posisi pertama sebagai guru berprestasi tingkat Kabupaten Bima, dalam lomba yang sama diadakan oleh Dikpora Kabupaten Bima setiap tahunnya. Sehingga tiga tahun berturut-turut, Mulyadi mewakili Kabupaten Bima di tingkat Provinsi NTB.
            “Tapi tahun 2016 lalu, saya berada diurutan kedua tingkat provinsi. Insya Allah, mungkin 2017 ini saya akan mewakili Kabupaten Bima dalam lomba yang sama,” ujar Mulyadi setelah menerima kunjungan tim penilai tingkat provinsi NTB, di SMPN 2 Bolo, Senin (10/4/2017) kemarin.
            Mulyadi mengatakan, untuk mewakili lomba guru berpretasi ini, kita harus mengikuti seleksi dan tahapan. Seperti tes tulis, seleksi portofolio, dan presentasi penelitian tindakan kelas. “Ketiga komponen ini akan dinilai oleh tim penilai, baik dari kabupaten, provinsi maupun nasional,” jelasnya.
            Sebagai persiapan ke depan, Mulyadi telah melakukan beberapa kegiatan dan terobosan. Seperti melakukan penelitian tindakan kelas hingga rampung, dan sudah dipresentasikan di Kabupaten Bima. Ia juga berharap, adanya dukungan dari sekolah maupun dinas sehingga nanti mampu menembus lomba guru berprestasi di tingkat nasional.
            Mulyadi menambahkan, salah satu menjadi penelitiannya saat ini adalah mengambil sebuah cerita dari “Wadu Ntanda Rahi”—dengan pelaku “La Nggini” dan “La Nggusu”. Cerita ini, kata dia, akan dijadikan sebagai media pembelajaran dan proses komunikasi sehingga yang menjadi kendala dalam kelas bisa terpecahkan.

            Mulyadi begitu yakin bahwa dengan banyaknya portofolio, pengalaman, karya tulis ilmiah dan beberapa hal lainnya, akan menjadi ‘senjata’ sebagai persiapannya menghadapi saingan di tingkat provinsi nanti.(adi/ris)