MEDIANUSANTARA.ID—Bupati
Dompu Drs H Bambang M Yasin tampil sebagai pembicara dalam seminar Nasional
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Hotel Aston
Kupang NTT, Kamis (20/4/2017).
Selain menjadi
pembicara, Bupati Dompu diundang sebagai tamu istimewah karena dinilai berhasil
dalam
mencetuskan Program PIJAR yang bermetamorfosis menjadi Program TERPIJAR (Tebu,
Sapi Jagung dan Rumput Laut). Dimana khususnya bidang penanaman Jagung, Dompu
mendapat pengakuan dari berbagai daerah di Indonesia atas keberhasilan program
tersebut.
Pada seminar tersebut
bertema “Akselarasi Pengembangan Pangan dan Pertanian Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT) Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional”. Tujuannya adalah sebagai
proses shering pengalaman
dan pembelajaran sehingga melahirkan langkah nyata untuk membuat kebijakan yang
tepat dalam pengembangan pangan di NTT, dan mendukung kedaulatan pangan
nasional.
Kabag Humaspro
Setda Dompu Ardiansyah SE mengatakan, dalam seminar itu, Bupati menyampaikan
materi yang berkaitan dengan pembangunan program Jagung, Tebu, Sapi dan Rumput Laut
(TERPIJAR) di Kabupaten Dompu. Program tersebut telah membangun kesejahteraan
rakyat Bumi Nggahi Rawi Pahu yang dapat
menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan Pendapatan Masyarakat hingga 6,1
persen atau melebihi standar Pemprov NTB.
Dengan program
itu pula, Dompu berhasil mengurangi angka pengangguran, serta meningkatkan daya
beli masyarakat dan berdampak positif pada pertumbuhan kesejahteraan di bidang
kesehatan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan hingga mampu berkontribusi
kepada Negara dalam mengurangi impor jagung Nasional.
Program tersebut
juga telah mampu memberikan dampak yang cukup baik pada pembangunan investasi
besar dalam daerah. Seperti pabrik gula yang dibangun Perusahaan Sejahtera
Mandiri Sentosa (PT SMS) di Kecamatan Pekat dan perusahaan pertambangan Sumbawa
Timur Mining (PT STM) di Kecamatan Hu’u.
Bupati juga
menguraikan tentang upaya dan langkah strategis pemerintah dalam membangun
pangan di Dompu, terutama jagung, sapi dan tebu. Langkah tersebut tentu fokus
pada beberapa hal, seperti penyelesaian masalah, berani mengambil resiko dan
melaksanakannya dengan perhitungan yang tepat.
Langkah lainya harus
ada dukungan dari berbagai lembaga, perencanaan pembiayaan yang tepat serta ada
kerjasama dengan komponen lainnya, seperti TNI/Polri (Babinsa/Babinkam) maupun
penyuluh lainnya.
“Pemerintah juga
harus dapat memotivasi warga secara terus menerus serta harus bisa menjaga
momentum harga dengan baik, serta mampu mendorong terwujudnya indusrialisasi
dalam daerah,” kata Kabag Humas dari pemaparan Bupati Dompu dalam seminar tersebut.
Pada kesempatan
tersebut, Bupati mengundang para pemangku kebijakan di NTT untuk mengunjungi
Kabupaten Dompu agar bisa saling mengisi dan memperkuat kebijakan pengembangan
pangan Nasional di daerah.
Adapun pembicara
lain yakni, Bupati Lamongan, Kepala BAPPEDA NTT, Dekan Faperta Uncen, Asdep
Bidang Pertanian dan Peternakan Kementerian Pertanian RI, SKPD Rumpun Hijau,
Bulog dan BUMN. Sedangkan yang tampil sebagai nara sumber yakni Prof Dr
Muhammad Firdaus dan Prof Muhammad Arifin. Kemudian sebagai moderator Dr Thomas
Ola SE,M.Si.
Acara tersebut
dibuka oleh Gubernur NTT yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra. Yang dihadiri
Asdep Bidang Pertanian dan Peternakan Kementerian Pertanian RI, unsur
Forkopimda NTT, para pengusaha Nasional di sektor pertanian dan pemangku
kepentingan lainya.(adi/hms)