MEDIANUSANTARA.ID—Dunia pendidikan di Kabupaten Bima saat ini akan meningkatkan skil dan kemampuan guru khususnya dalam tehnik penyusunan soal sebagai persiapan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang baru pertama dilaksanakan tahun 2017. Upaya peningkatan kemampuan guru tersebut dilakukan melalui kegiatan bimbingan yang dipandu oleh tenaga-tenaga berpengalaman.
Melalui wadah Musyawara Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)—kegiatan bimbingan tehnik saat ini sedang diadakan selama dua hari—mulai tanggal 13 s/d 14 Maret 2017—bertempat di SMPN 2 Bolo.
Ketua MGMP Kecamatan Bolo Sri Aminingsih SE mengatakan, kegiatan bimbingan tehnik penyusunan soal ini merupakan kali pertama yang dilakukan bersama di tingkat Kabupaten Bima. Yakni dengan melibatkan 60 guru—30 diantaranya dari guru mata pelajaran IPS dan 30 lainnya dari guru PKN.
Inti kegiatan tersebut adalah bimbingan tehnik (Bimtek) penyusunan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) serta penguatan pendidikan karakter. Sehingga hari ini ada empat MGMP yang bergabung melaksanakan kegiatan Bimtek. Yakni dari MGMP IPS Kecamatan Bolo, MGMP PKN dari SMPN 3 Woha, MGMP IPS II dari SMPN 3 Monta dan MGMP IPS Rayon 07 Kabupaten.
“Jadi kegiatan ini merupakan kali pertama dilakukan bersama oleh empat MGMP tingkat Kabupaten Bima. Dan, kita di sini (SMPN 2 Bolo,red) hanyalah tempat yang memang untuk Bimtek Penyusunan USBN,” kata Sri.
“Khusus MGMP IPS Kecamatan Bolo, selalu rutin melakukan dua kali setahun setiap awal semester yang dilaksanakan pada tingkat sekolah saja,” lanjutnya.
Sri menjelaskan, sasarn Bimtek tersebut adalah guru IPS dan PKN—dengan tujuan bagaimana tehnik penyusunan soal. Karena menurut dia, selama ini bahwa penyusunan soalnya dinilai amburadur dan tidak ada tehnik yang sesuai standar nasional.
Terkait tenaga pembimbing, kata Sri, masih menggunakan tenaga lokal yakni dari dewan dinas pendidikan dan dari istruktur kabupaten yang sudah dilatih dan diuji di tingkat Kopertis Bali.
“Termasuk saya sendiri sebagai istruktur di kabupaten yang sudah mengikuti pelatihan di Jakarta. Hal ini juga untuk meningkatkan kinerja guru PKN dan IPS yang selama ini memang tidak begitu dilirik sama orang,” ujar ibu guru berparas ayu ini.
Sri menyampaikan, bahwa kegiatan bimtek ini merupakan korelasi dengan program yang ada di Pusat. Sehingga biaya kegiatan tersebut dibiayai oleh pusat.
Ia berharap bersama ketua MGMP lainnya agar guru PKN dan IPS yang mengikuti kegiatan bimbingan tehnis hari ini bisa mengetahui tehnik penyusunan soal yang benar. Sehingga nantinya tidak hanya dipakai pada ujian national, tetapi juga dipakai di lingkungan sekolah.
“Lainnya, bahwa guru PKN dan IPS ini tidak dipandang sebelah mata lagi oleh mata pelajaran yang lain, dimana selama ini hanya dipakai mata pelajaran IPA,” harapnya.(adi)